Bak kembali ke masa lalu saat keduanya menjadi kakak dan adik kelas di Sekolah khusus Olahraga (SKO) Ragunan di Jakarta.
Egy sebagai kakak tingkat dan Witan sebagai adik tingkatnya, tiga tajun dilalui bersama-sama di kawah candradimuka khusus untuk atlet.
Sebelum keduanya bermain untuk Persab Brebes di Piala Suratin 2016, tak tanggung-tanggung keduanya sukses mempersembahkan gelar juara.
Egy bahkan menyabet gelar pemain terbaik sekaligus pencetak gol terbanyak dengan 22 gol, termasuk di partai final saat berjumpa Askot Balikpapan di Stadion Manahan, Solo.
Gelar juara semakin lengkap dengan disabetnya gelar tim paling fair-play, langkah besar yang membuat keduanya kembali dipersatukan di Timnas Indonesia U-19.
Di bawah komando Indra Sjafri, Egy dan Witan semakin menggila hingga melambungkan nama mereka ke lintas Eropa.
Pada 2018, Egy bergabung klub kasta tertinggi kompetisi sepak bola Polandia, Lechia Gdansk dengan gimmick pemberian nomor punggung 10 dari klub tersebut.
Hingga pada akhirnya berujung jarang diberikannya kesempatan bermain selama beberapa tahun hingga hijrah ke Slovakia.
Setahun setelah Egy mencoba 'menginvasi' Eropa lewat kepopulerannya di media sosial, Witan menyusul bergabung dengan FK Radnick Surdulica.
Baca Juga: 3 Efek Positif Egy Maulana Vikri Gabung Dewa United
Sempat merasakan gabung Lechia Gdansk meski pada akhirnya terusir, hingga merasakan status tanpa klub sebelum pulang ke Tanah Air.