Suara.com - Tak terbayangkan rasanya bermain sepak bola di tengah ancaman serangan senjata dan kekerasan dari tentara Israel. Itu lah dirasakan penduduk Palestina. Namun mereka bisa senyum sementara dengan kehadiran Liga Ramadhan Jalur Gaza.
Ini adalah kompetisi sepak bola di Jalur Gaza yang ada saban ramadhan. Liga ini cukup populer.
Liga Ramadhan ini digelar di kamp pengungsi Rafah.
Para penggemar sepak bola di Jalur Gaza berkumpul untuk menyaksikan Liga Ramadhan yang diselenggarakan secara khusus.
Ini sebuah kompetisi yang diadakan setiap tahun di kamp pengungsi Rafah yang menjadi rumah bagi lebih dari 120.000 orang di bagian selatan pantai Palestina.
“Setiap tahun selama bulan Ramadhan kami datang untuk menonton liga ini, itu memberi kami kegembiraan dan kebahagiaan,” kata Issa Shaloula, dikutip dari BBC.
"Ini lebih baik daripada lapangan lain yang tidak bisa kami datangi atau jauh," kata pria berusia 50 tahun itu kepada Reuters di tengah sorak-sorai pendukung.
Warga Palestina memiliki liga terpisah di Gaza dan Tepi Barat.
Ini menyusul keretakan internal dari perang saudara tahun 2007 antara faksi Presiden Palestina Mahmoud Abbas Fatah, yang memegang kekuasaan di Tepi Barat yang diduduki Israel, dan faksi Islamis Hamas saingan yang menjalankan daerah kantong pantai.
Baca Juga: CEK FAKTA: Israel Disanksi FIFA 5 Tahun, Indonesia Resmi Ikut Piala Dunia U-20 2023
Mereka memiliki tim nasional yang mengikuti turnamen internasional.