Hal ini dikarenakan Marselino terlalu banyak melakukan dribel dalam transisi, yang membuat dirinya kerap dihentikan para pemain Argentina.
Meski ia berhasil mendapat pelanggaran, dribel yang terus menerus dilakukan Marselino membuat ritme serangan balik Timnas Indonesia saat itu menjadi kacau, sehingga mudah kehilangan momentum.
3. Individualis
Banyaknya dribel yang dilakukan Marselino sehingga Timnas Indonesia kerap kehilangan momentum pun membuat Marselino digambarkan sebagai pemain individualis.
Hal ini tak hanya terlihat di laga kontra Argentina saja. Saat laga melawan Timnas Prancis U-21 di Spanyol beberapa waktu lalu, Marselino kerap menunjukkan kemampuan olah bolanya.
Bagi banyak pihak, hal ini terbilang sah karena usianya yang masih muda dan keinginannya tampil apik di hadapan para bintang. Tapi, jika terus menerus individualis terutama di laga penting, maka ritme permainan dan taktik Timnas Indonesia bisa menjadi berantakan.
(Penulis: Felix Indra Jaya)