Suara.com - Komitmen luar biasa ditunjukkan oleh calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia, Miliano Jonathans.
Penyerang FC Utrecht ini dilaporkan menolak kesempatan untuk bergabung dengan skuad sementara Timnas Belanda U-21 demi memprioritaskan prosesnya menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Kabar mengenai minat dari Belanda ini pertama kali diungkap oleh jurnalis asal Belanda, Dennie van Laar.
Dalam laporannya, ia menyebut bahwa nama Jonathans sebenarnya masuk dalam radar tim junior De Oranje.
"Menurut sumber VoetbalPrimeur, Jonathans awalnya masuk dalam daftar pemain sementara Timnas U-21`Belanda," tulis laporan tersebut dikutip dari VoetbalPrimeur.
Namun, laporan yang sama juga menegaskan bahwa sang pemain telah membuat keputusan tegas untuk menolak tawaran tersebut.
Fokus utamanya saat ini adalah merampungkan semua proses administrasi agar bisa segera mengenakan seragam Merah Putih.

"Namun, ia tidak akan menerima undangan tersebut karena saat ini sedang dalam proses mendapatkan kewarganegaraan Indonesia," sambung kabar dari media Belanda itu.
"Hal ini menandai langkah yang jelas bagi pemain sayap berusia 21 tahun ini menuju karier internasional di Asia," sambungnya lagi.
Baca Juga: Situasi Sulit Mees Hilgers di FC Twente Bikin Kariernya di Eredivisie Jadi Tanda Tanya Besar
Keputusan tegas Jonathans ini menjadi kabar yang sangat dinantikan oleh pelatih Patrick Kluivert dan para pendukung Skuad Garuda.
Tenaganya sangat dibutuhkan mengingat agenda padat yang menanti Timnas Indonesia, dimulai dari laga persahabatan melawan Kuwait dan Lebanon pada September mendatang.
Puncaknya Skuad Garuda akan berlaga di ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Oktober, di mana lawan berat seperti Irak dan Arab Saudi sudah menanti di Grup B.
Kebutuhan akan jasa Miliano Jonathans menjadi semakin mendesak mengingat kondisi lini depan yang sedang krisis setelah bomber utama, Ole Romeny diragukan tampil akibat cedera.
Oleh karena itu, Patrick Kluivert sangat berharap proses naturalisasi pemain berdarah Depok ini bisa segera rampung.