Infografis
Suara.com - Skuad final Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2023 yang berisikan 26 pemain sudah terdaftar di laman resmi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Gelandang muda Arema FC, Arkhan Fikri dicoret dari skuad pilihan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.
Sebelumnya, Arkhan Fikri memang masuk dalam 28 pemain yang dipilih Shin Tae-yong untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) di Turki, sebagai persiapan jelang tampil di Piala Asia 2023 Qatar.
Namun, nama Arkhan Fikri dan juga gelandang Bhayangkara FC, Adam Alis menghilang dari skuad definitif Timnas Indonesia yang dirilis AFC.
Untuk putaran final Piala Asia di Qatar, setiap tim memang hanya boleh mendaftarkan 26 pemain.
Shin Tae-yong sendiri kemudian menyatakan jika Arkhan Fikri dan Adam Alis masih akan diboyong ke Qatar untuk uji coba terakhir Timnas Indonesia sebelum turnamen, yakni melawan Iran pada 9 Januari 2024 nanti.
Shin Tae-yong juga mengatakan jika skuad resmi Timnas Indonesia baru akan diketahui pada 10 Januari nanti.
Akan tetapi, bisa dibilang pencoretan Arkhan Fikri dan Adam Alis memang tinggal menunggu waktu saja.
Pasalnya, tim-tim peserta Piala Asia 2023 lain sudah ramai-ramai merilis skuad resmi mereka untuk Piala Asia 2023, yang akan bergulir di Qatar pada 12 Januari sampai 10 Februari 2024 nanti.
Ada dua hal menarik mengenai pencoretan Arkhan Fikri ini. Berikut ulasannya.
Baca Juga: Bahas Persaingan Grup D Piala Asia 2023, Kapten Irak Tak Anggap Timnas Indonesia Ada
Manajemen Arema FC Legowo
Manajemen tim BRI Liga 1 Arema FC, selaku klub pemilik Arkhan Fikri, telah merespons soal kasak-kusuk pencoretan bintang muda mereka itu.
Arema FC menyatakan mereka menerima keputusan pencoretan gelandang tengah berusia 19 tahun tersebut dengan legowo alias lapang dada.
Arema FC menyadari bahwa hal semacam ini merupakan hal biasa dalam sepak bola.
"Meskipun mungkin ada rasa kecewa karena tidak ada pemain Arema FC di timnas," ujar manajer tim Arema FC, Wiebie Dwi Andriyas dalam pernyataan resminya yang dikutip Jumat (5/1/2024).
"Namun pada kenyataannya, hal ini merupakan sesuatu yang biasa. Setiap pemain sepak bola pasti pernah mengalami situasi serupa. Setiap pelatih tentu memiliki pandangan yang berbeda terkait kebutuhan tim," sambungnya.
