Suara.com - Pandit sepak bola Tanah Air, Tommy Welly baru-baru ini kembali melontarkan kritikan pada pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY). Ia menilai pelatih asal Korea Selatan itu malas mengikuti Liga 1 karena merasa mendapat dukungan penuh dari PSSI.
Dukungan itu bisa dalam bentuk kerap dikabulkannya permintaan pemain-pemain naturalisasi atau berdarah Indonesia sesuai permintaan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Sosok yang akrab disapa Bung Towel itu mengingatkan bahwa STY pernah mengkritisi Liga 1 seusai memimpin tim di Piala Asia 2023.
Namun saat Liga 1 kembali bergulir pada Februari 2024 lalu, Shin Tae-yong malah berlibur ke kampung halamannya, sekaligus menjalankan pekerjaan sampingan sebagai Ketua Komite Penasehat Seongnam FC.
"Bisa dibilang STY terlalu malas untuk nongkrongin pertandingan Liga 1 langsung ke stadion-stadion," kata Towel dalam pernyataan di media sosial.
"Jadi jangan heran, jika tidak ada nama baru dari skuad timnas yang dipanggil STY menghadapi lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 back to back lawan Vietnam, di GBK dan Stadion My Dinh Hanoi. Istilahnya yang itu-itu lagi saja.”
Tommy juga menilai akibat kemalasan Shin Tae-yong meninjau langsung performa para pemain di liga domestik, maka sejumlah pemanggilan pemainnya dapat dipertanyakan.
Seperti pemanggilan kiper Adi Satryo dan Wahyu Prasetyo asal PSIS Semarang, yang sempat membuat kesalahan saat membela timnya melawan Persib Bandung, akhir Februari lalu.
Lebih jauh, Tommy merasa bahwa pemain-pemain naturalisasi selalu menjadi senjata Shin. Maka setelah sang pelatih kembali ke Jakarta usai berlibur, ia langsung terbang lagi ke Belanda, Belgia, dan Italia.
Namun Shin cukup beruntung, karena PSSI juga sangat responsif dalam merespon permintaan sang pelatih agar Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Nathan Tjoe A-On dapat segera dinaturalisasi.