Seperti Kroos, Rodri yang disebut pelatih Manchester City Pep Guardiola sebagai pemain komplit yang ditunjang fisik yang kuat nan ideal, adalah virus positif yang membuat timnya tetap dingin dan tenang kendati tengah tertekan, terutama karena tak kunjung bisa menjebol lawan.
Contohnya adalah saat pemain-pemain Spanyol gugup karena kebobolan lebih dulu dari Georgia pada laga 16 besar.
Rodri yang sebenarnya bukan kapten tim, meminta rekan-rekannya tenang. Dia membuktikan ketenangan itu dengan menyarangkan gol yang menutup keunggulan Georgia hingga meretas kemenangan 4-1 dari tim Eropa timur itu.
Rodri dan Kroos akan saling membuktikan siapa di antara mereka yang mempunyai penciuman tajam dan teknik canggih dalam mengaransemen timnya menggapai kemenangan.
Tak kalah menarik adalah pertarungan dua sayap serang muda nan eksplosif, Jamal Musiala yang berusia 19 tahun dan Yamine Yamal yang berumur 16 tahun.
Musiala tampil cemerlang dengan menciptakan tiga gol dari empat laga Euro 2024, sedangkan Yamal, walau belum mencetak gol, menjadi sensasi Euro edisi ini karena penampilannya yang menawan.
Yamal telah mempersembahkan dua assist guna menjadi remaja ketiga setelah Enzo Scifo pada 1984 dan Cristiano Ronaldo pada 2004 yang membuat lebih dari satu assist dalam Piala Eropa.
Komposisi Pemain Kemungkinan Tak Begitu Berubah
Yamal akan terlalu sayang untuk dipinggirkan oleh Luis de la Fuente, jika melihat penampilannya saat melawan Georgia itu.
Untuk itu, de la Fuente mungkin memasang lagi Yamal bersama Nico Williams di sayap kiri dan Alvaro Morata sebagai triumvirat serangan La Roja dalam formasi 4-3-3.