Jerman vs Spanyol, Pertemuan Terlalu Dini Dua Raja Piala Eropa

Reky Kalumata Suara.Com
Jum'at, 05 Juli 2024 | 12:26 WIB
Jerman vs Spanyol, Pertemuan Terlalu Dini Dua Raja Piala Eropa
Penyerang Jerman #09 Niclas Fuellkrug merayakan gol pertama timnya bersama rekan setimnya gelandang Jerman #19 Leroy Sane selama pertandingan sepak bola Grup A UEFA Euro 2024 antara Swiss dan Jerman di Frankfurt Arena di Frankfurt am Main pada Minggu (23/6/2024). (ANTARA/AFP/Tobias Schwarz)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kroos memutuskan membela lagi Jerman menjelang kick off Euro 2024 padahal tiga tahun lalu sudah menyatakan pensiun membela timnas Jerman.

Ternyata, keputusan pelatih Julian Nagelsmann, yang juga menyisihkan sejumlah pemain senior untuk digantikan beberapa pemain Bayer Leverkusen, dalam memanggil lagi Kroos, benar. Bahkan ini pemain-pemain pun merasakannya, salah satunya Leroy Sane.

Sane menilai sebelum Kroos masuk skuad, Jerman tampil tak konsisten. Tapi begitu Kroos hadir untuk menjadi jenderal lapangan tengah De Mannschaft, kelemahan Jerman tertutupi.

Pelatih Spanyol, Luis de la Fuente, juga mengakui krusialnya Kroos bagi Jerman. Dia bahkan berseloroh ingin mengikat kedua kaki Kroos, karena dari pemain inilah visi dan serangan Jerman dimulai.

Ironisnya, de la Fuente juga memiliki jenderal lapangan yang sama hebatnya dengan Kroos, yakni Rodri.

Seperti Kroos, Rodri yang disebut pelatih Manchester City Pep Guardiola sebagai pemain komplit yang ditunjang fisik yang kuat nan ideal, adalah virus positif yang membuat timnya tetap dingin dan tenang kendati tengah tertekan, terutama karena tak kunjung bisa menjebol lawan.

Contohnya adalah saat pemain-pemain Spanyol gugup karena kebobolan lebih dulu dari Georgia pada laga 16 besar.

Rodri yang sebenarnya bukan kapten tim, meminta rekan-rekannya tenang. Dia membuktikan ketenangan itu dengan menyarangkan gol yang menutup keunggulan Georgia hingga meretas kemenangan 4-1 dari tim Eropa timur itu.

Rodri dan Kroos akan saling membuktikan siapa di antara mereka yang mempunyai penciuman tajam dan teknik canggih dalam mengaransemen timnya menggapai kemenangan.

Baca Juga: Timnas Indonesia Ditunggu Lawan-lawan Kuat di Round 3 Kualifikasi Piala Dunia, Marselino: Kalau Bisa Sih Kalahkan Semua

Tak kalah menarik adalah pertarungan dua sayap serang muda nan eksplosif, Jamal Musiala yang berusia 19 tahun dan Yamine Yamal yang berumur 16 tahun.

Musiala tampil cemerlang dengan menciptakan tiga gol dari empat laga Euro 2024, sedangkan Yamal, walau belum mencetak gol, menjadi sensasi Euro edisi ini karena penampilannya yang menawan.

Yamal telah mempersembahkan dua assist guna menjadi remaja ketiga setelah Enzo Scifo pada 1984 dan Cristiano Ronaldo pada 2004 yang membuat lebih dari satu assist dalam Piala Eropa.

Komposisi Pemain Kemungkinan Tak Begitu Berubah

Yamal akan terlalu sayang untuk dipinggirkan oleh Luis de la Fuente, jika melihat penampilannya saat melawan Georgia itu.

Untuk itu, de la Fuente mungkin memasang lagi Yamal bersama Nico Williams di sayap kiri dan Alvaro Morata sebagai triumvirat serangan La Roja dalam formasi 4-3-3.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI