Apalagi, formasi yang digunakan Jepang persis sama dengan apa yang diterapkan Shin Tae-yong di skuad Garuda saat ini yakni 3-4-3.
Bedanya, Shin Tae-yong lebih memilih keseimbangan tim dengan menempatkan dua bek sayap di posisi wingback.
Apabila ingin bermain lebih menyerang, Shin Tae-yong di atas kertas bisa menempatkan pemain seperti Witan Sulaeman serta Malik Risaldi di pos wingback.
Khusus Witan, peran itu pernah dia emban saat Persija Jakarta masih ditukangi Thomas Doll musim lalu.
Meski taktik Jepang berbuah sukses kemenangan 7-0, pendekatan Timnas Indonesia untuk menghadapi China dinilai perlu kehati-hatian.
Jepang di atas kertas memiliki pemain dengan kemampuan luar biasa sehingga China hampir tak punya cara lain selain bermain lebih bertahan.
Menghadapi Indonesia, China jelas akan memikirkan cara untuk meraih kemenangan dan bermain bertahan sepertinya bukan pilihan.
Andai Shin Tae-yong memutuskan bermain ultra menyerang, bukan tidak mungkin hal ini akan dimanfaatkan China untuk melancarkan serangan balik yang bisa menjadi mimpi buruk bagi skuad Garuda.
Timnas Indonesia akan bertandang ke markas China pada 15 Oktober mendatang. Lima hari sebelum itu, Garuda akan lebih dulu menantang Bahrain.
Baca Juga: Mantan Pemain Timnas Indonesia U-20 Jadi Tersangka Dugaan Korupsi
Kedua pertandingan masuk agenda putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tepatnya matchday ketiga dan keempat Grup C.