Suara.com - Pemain keturunan milik Leeds United, Pascal Struick melempar kode terkait isu dirinya terbuka untuk dinaturalisasi sebagai warga negara Indonesia (WNI).
Bek tengah berusia 25 tahun ini melempar kode dengan saling berbalas pesan berbau Timnas Indonesia kepada rekannya di Leeds, Joel Piroe.
Pascal Struijk membubuhkan komentar di unggahan Joel Piroe dengan menuliskan "penyerang Indonesia".
Sementara Piroe membalas aksi Struijk dengan menuliskan "Indonesia is calling" dalam salah satu unggahan pemain kelahiran 11 Agustus 1999 itu.
Andai Pascal Struijk memang tertarik dinaturalisasi, maka kehadirannya dipastikan bakal mengancam beberapa pemain yang saat ini kerap dipanggil ke Timnas Indonesia.
Struijk, selain fasih bermain sebagai bek tengah, diketahui juga bisa mengisi pos bek sayap kiri serta gelandang bertahan.
Berikut dua pemain abroad dan satu penggawa lokal Timnas Indonesia yang posisinya terancam andai Pascal Struijk dinaturalisasi:
1. Pratama Arhan
![Pratama Arhan saat bela Timnas Indonesia melawan China di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 [Instagram @pratamaarhan8]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/10/18/62478-pratama-arhan.jpg)
Pemain FC Suwon itu kini harus bersaing dengan Nathan Tjoe-A-On dan Calvin Verdonk di posisinya.
Baca Juga: Terlupakan Oleh Shin Tae-yong, Comeback Elkan Baggott Diungkap Sang Pelatih
Jika Struijk jadi dinaturalisasi, persaingan di pos lini belajang akan semakin sengit di mana Arhan jadi sosok yang kemungkinan akan terpinggirkan.
Struijk, yang punya kaki terkuat kiri, jelas jadi kandidat untuk tampil di pos bek kiri tengah dalam formasi 3-4-3 kegemaran Shin Tae-yong.
Situasi itu akan membuat Calvin Verdonk bakal fokus bersaing di pos bek sayap kiri bersama Shayne Pattynama dan Nathan Tjoe-A-On.
Situasi itu membuat Pratama Arhan bakal makin mendapat persaingan sengit. Jika tetap dipanggil pun, sang pemain diyakini hanya akan jadi pelapis.
2. Jordi Amat

Posisi pemain Johor Darul Tazim ini paling terancam oleh Struijk, mengingat penampilan Amat di Timnas Indonesia belum memuaskan.