Bahkan Struijk mengaku terkejut banyak orang Indonesia tahu bahwa dirinya memiliki darah keturunan.
“Di Indonesia, mereka rupanya tahu kalau saya punya darah Indonesia. (Saya) tak tahu bagaimana mereka mengetahuinya,” tambah Struijk.
Meski besar dan tumbuh di Belanda dan tak begitu mengenal kultur Tanah Air, Struijk terkadang masih merasa dirinya orang Indonesia
“Harus saya akui, terkadang saya merasa seperti orang Indonesia dan terkadang tidak. Tapi di luar keluarga saya, saya jarang berhubungan dengan orang-orang sana (Indonesia),” lanjut Struijk.
Meski merasa jadi orang Indonesia, pilihan utama Struijk tetaplah membela Belanda dan kemudian membela Belgia sebagai opsi kedua.
“Tapi sekarang, utamanya saya memilih Belanda dan (kemudian) Belgia. Dalam urutan itu,” pungkasnya.
(Felix Indra Jaya)