Berbicara soal keluarganya, diketahui ibu Yintho sendiri memang asli Indonesia, jika melihat wajahnya. Ibunya sendiri memiliki akun Instagram bernama @lisalotteyesirahman.
Namun, belum diketahui siapa nama asli sang ibu. Meski begitu, sang ibu dikenal sebagai pebisnis dan saat ini tinggal di Laren di Belanda Utara.
Karir Yintho di sepak bola sendiri bermula di SV Huizen, di mana ia kemudian bergabung akademi De Graafschap pada 2021 lalu.
Menariknya, ia direkrut De Graafschap karena penampilan apiknya semasa melakoni trial, di mana membuat tim Scouting klub itu terpesona dengan penampilannya.
Usai direkrut, De Graafschap menempatkan Yintho di tim U-15, kemudian berlanjut ke tim U-17 dan sejak awal musim 2024/2025 ini dirinya berhasil promosi ke tim U-19.
Sayangnya, tak ada informasi pasti mengenai statistiknya baik itu bersama SV Huizen dan De Graafschap dari U-15 hingga U-19.
Meski tak ada statistik pasti soal penampilannya, cuplikan-cuplikan video penampilan Yintho cukup untuk meyakinkan performa apiknya di usia muda.
Dengan postur setinggi 1,97 meter, Yintho memiliki kecepatan dan juga kemampuan melepaskan tekel serta duel-duel udara.
Kemampuan ini membuatnya bisa menjadi alternatif Elkan Baggott di masa depan, andai hubungan bek keturunan Inggris itu tak kunjung membaik dengan Shin Tae-yong.
Baca Juga: Minta Absennya Mees Hilgers Tak Dibesar-besarkan, Sumardji: Kondisinya Masih Cedera
Apalagi baik Yintho dan Elkan punya postur yang sama-sama menjulang dan kuat dalam duel udara. Hanya saja, nama pertama lebih unggul dari segi kecepatan.
Meski begitu, Yintho diyakini tak akan serta merta masuk ke tim senior Indonesia yang sudah punya bek segudang dengan nama besar.
Jika nantinya ia dilirik oleh PSSI, kemungkinan Yintho akan diproyeksikan untuk Timnas Indonesia U-20 yang akan berlaga di Piala Asia U-20 2025 mendatang.
(Felix Indra Jaya)