Arab Saudi nyaris menang atas Australia lewat gol Sultan Al Ghannam di menit 90+3, namun dianulir karena offside.
Timnas Indonesia perlu waspada, karena sejak era Roberto Mancini, Arab Saudi sangat berbahaya dalam situasi bola mati.
Dua dari tiga gol mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026 tercipta dari sepak pojok.
2. Kembali ke Pakem Empat Bek
Di era Roberto Mancini, Arab Saudi mengandalkan formasi 3-4-2-1. Namun, Herve Renard mengembalikan formasi empat bek sejajar.
Saat melawan Australia (14/11), Arab Saudi memakai formasi 4-1-4-1 yang fleksibel berubah menjadi 4-4-2 atau 4-3-3 sesuai situasi.
3. Pressingnya Tinggi
Perubahan formasi Arab Saudi memengaruhi gaya bermain, terutama pressing tinggi yang merepotkan Australia.
Saleh Al Shehri aktif mengejar bola, sementara dua winger menutup distribusi ke sisi lapangan.
Baca Juga: Timnas Indonesia Lebih Unggul dari Arab Saudi Soal Cetak Gol di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Dengan formasi 3-4-2-1 mirip Australia, Indonesia harus siap menghadapi pressing ini agar tak mengulangi kesalahan seperti gol Hidemasa Morita ketika Garuda takluk 0-4 dari Jepang.