Ini juga termasuk latihan dasar angkat berat yang dirancang untuk memperkuat kemampuan fisik dan teknis pemain.
Development I & II (Usia 16-17 Tahun)
Memasuki tahap pengembangan, pelatihan difokuskan pada kekuatan maksimal dan daya ledak.
Pemain diajarkan untuk mengoptimalkan kemampuan fisik mereka agar siap menghadapi kompetisi yang lebih ketat.
Transition (Usia 18-20 Tahun)
Tahap terakhir ini bertujuan mempersiapkan pemain untuk bersaing di level profesional dengan program pelatihan intensif yang mendalam.
Ini menjadi batu loncatan menuju dunia sepak bola profesional.
Shin Tae-yong menjelaskan bahwa STY Academy tidak hanya berfokus pada pelatihan teknis, tetapi juga bertujuan untuk menciptakan budaya olahraga yang kuat di Indonesia.
Dengan adanya akademi ini, ia berharap dapat menghasilkan pemain-pemain muda berbakat yang mampu bersaing di tingkat internasional, sekaligus menjembatani kekurangan infrastruktur sepak bola di tanah air.
Baca Juga: Alasan Mengejutkan Shin Tae-yong Tak Panggil Maarten Paes di Piala AFF 2024
Untuk memastikan kualitas pelatihan, Shin Tae-yong mengundang Lee Jun-hon sebagai CEO dan Kim Jae-hee sebagai COO untuk mendampingi akademi.