Siapa Fabio Cannavaro? Calon Pelatih Jay Idzes Pernah Salaman dengan Erick Thohir

Selasa, 03 Desember 2024 | 09:49 WIB
Siapa Fabio Cannavaro? Calon Pelatih Jay Idzes Pernah Salaman dengan Erick Thohir
Fabio Cannavaro saat bersalaman dengan Erick Thohir (IG Erick Thohir)

Pujian itu kemudian membuatnya mendapat debut di tim utama bersama Napoli. Nahas, perjalanannya bersama Partenopei tak berlangsung lama.

Pada tahun 1995, Napoli menjualnya ke Parma karena masalah finansial. Bagi Cannavaro, kepindahan ini membuatnya menancapkan diri sebagai salah satu bek terbaik di Italia.

Selama tujuh musim membela Parma, Cannavaro mampu meraih empat gelar bergengsi, yakni Coppa Italia dua kali, Supercoppa Italia, dan Piala UEFA (Liga Europa).

Penampilan apiknya membuat Inter Milan kemudian memboyongnya pada 2002 karena Parma kesulitan finansial.

Sayangnya, kiprahnya di Inter Milan tak berjalan mulus karena cedera dan bermain di luar posisinya. Alhasil, dua tahun berselang ia dilepas ke Juventus sebagai bagian dari pertukaran pemain.

Siapa sangka, kepindahannya ke rival itu memberi angin segar ke Cannavaro yang kemudian merengkuh Scudetto di musim pertamanya.

Nahas di musim keduanya, Juventus terkena skandal Calciopoli. Skandal ini hadir saat Cannavaro berjuang dengan Timnas Italia dan menjadi juara Piala Dunia 2006.

Karena skandal itu, Cannavaro dilepas ke Real Madrid pada 2006 dan berhasil meraih Ballon d’Or 2006 serta menjuarai LaLiga 2006/2007 dan 2007/2008 serta Piala Super Spanyol 2008.

Pada 2009, Cannavaro kembali ke Juventus dengan status bebas transfer. Tapi cedera dan hubungan buruk dengan fans membuat kariernya tak berjalan mulus.

Baca Juga: Info A1: Ada 300 Pemain Keturunan Calon Timnas Indonesia, STY Tinggal Tunjuk

Alhasil pada 2010, ia melanjutkan kariernya ke Uni Emirat Arab dengan bergabung Al-Ahli dan memutuskan gantung sepatu pada 2011.

Karier Kepelatihan

Setelah gantung sepatu, Fabio Cannavaro kemudian menjadi pelatih Al-Ahli pada 2013 dan mampu membawa timnya meraih Double Winner di musim pertamanya.

Catatan apik ini membuat raksasa Liga China, Guangzhou Evergrande merekrutnya. Sayangnya, kiprahnya hanya bertahan semusim.

Pada 2015, Cannavaro bergabung Al-Nassr di Arab Saudi. Lagi-lagi ia juga hanya bertahan semusim dan kembali ke China pada 2016 dengan menukangi Tianjin Quanjian.

Di klub ini, Cannavaro mampu meraih gelar di kasta kedua Liga China dan membawa timnya menembus peringkat tiga besar di musim pertama sebagai klub promosi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI