"(Evan) Tidak pernah latihan beban jadi badannya kurang ideal untuk bermain di Eropa," imbuhnya.
2. Teknik Dasar
Teknik dasar menjadi kelemahan kedua Evan Dimas, gaya bermain tradisional yang tidak menyesuaikan dengan sepak bola modern membuatnya tersisih.
"Kelemahan kedua dia adalah teknik dasar," kata Arif lagi.
"Cuma buat mereka teknik dasarnya tidak ada. Bisa dilihat program coaching kita di Indonesia kurang baik."
Dua kelemahan di atas seharusnya bisa diatasi Evan seiring waktu berjalan, namun hingga kini terbukti tidak ada hasilnya.
3. Mental
Evan Dimas tidak memiliki mental yang cukup kuat untuk bermain di luar negeri, keputusan abroad dilakukan tetapi sudah terlambat.
Hal itu menjadi salah satu faktor meredupnya karier Evan Dimas, potensi kemampuan bermain yang meningkat dan terjaga awetnya dibiarkan begitu saja.
Baca Juga: NestapaEvan Dimas, Metronome Timnas Indonesia yang Karirnya Kini Kian Tak Menentu
"Seperti saya waktu muda, penyesalan itu bukan datang di depan, pasti datang di belakang. Kalau misal ada kesempatan main di luar, mending main di luar negeri," ucapnya.
"Kalau saya sekarang sudah terlambat. Harusnya saya dulu main di luar negeri, tapi saya tidak main di luar negeri. Padahal itu yang membuat kita awet main bola," imbuhnya.
Itu tadi sekilas tentang kronologi karier Evan Dimas, mantan bintang timnas yang harus mengalami penurunan performa di usia matangnya. Semoga menjadi artikel yang berguna, dan selamat melanjutkan kegiatan Anda berikutnya.
Kontributor : I Made Rendika Ardian