Kemampuannya sebagai pemain sayap atau gelandang menyerang membuatnya dihormati di dunia sepak bola Eropa.
Setelah pensiun sebagai pemain, Simon beralih ke dunia kepelatihan dengan fokus pada pembinaan pemain muda. Pengalamannya meliputi Pelatih akademi Ajax Amsterdam, Standard Liege (Belgia), dan Germinal Beerschot.
Dia juga menjadi pelatih kelompok usia U-10 hingga U-15 di klub Al Ahli (2009–2014) dan turut mendirikan Simon Tahamata Soccer Academy (2014) sambil tetap berkontribusi di akademi Ajax.