Menurutnya karena waktu mepet, Patrick Kluivert tidak punya banyak waktu latihan.
Jadi man to man marking lepas dan berakibat fatal dalam kekalahan lawan Socceroos.

"Karena tidak banyak waktu latihan, jadi lepas man to man marking, jadi mungkin menyebabkan kekalahan ini," lanjut pelatih asal Korea Selatan itu.
Kemudian timnas Indonesia kemasukan dua gol dari sepak pojok.
Shin Tae-yong menilai hal tersebut bahw Patrick Kluivert tidak punya banyak waktu latihan set piece.
"Sangat disayangkan sekali, sebenarnya kita enggak perlu kita kemasukan gol lewat set piece," ujar Shin Tae-yong.
"Mungkin karena pelatih Patrick tidak punya waktu banyak untuk latihan set piece, jadi mungkin itu alasannya," bebernya.
Lebih lanjut, eks pelatih skuad Garuda juga menyoroti gagalnya penalti Kevin Diks.
Menurutnya jika penalti itu masuk, pertandingan bisa berjalan berbeda.
Baca Juga: Andre Rosiade Sindir Pemain Timnas yang Pura-Pura Cedera, Pratama Arhan Bereaksi Beda
"Memang kita juga bisa cetak gol di awal, tapi karena tidak dimanfaatkan dengan baik, jadi ya itu mungkin jadi penyebab," kata Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong Dipecat Januari 2025
Adapun Shin Tae-yong resmi dipecat oleh PSSI dari jabatan sebagai pelatih timnas Indonesi apada Januari 2025 lalu.
Hal itu dikonfirmasi oleh ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Pelatih asal Korea Selatan itu dianggap telah membawa sejumlah pencapaian penting bagi sepak bola Indonesia.
Pihak PSSI juga telah menyerahkan seluruh dokumen terkait pemutusan kontrak, menandai akhir dari kerja sama yang dimulai sejak 2019.