Meski begitu, Yaman unggul dalam urusan intersep dengan catatan 23 kali, sementara Indonesia hanya mengukir 13 intersep.
Ini menunjukkan bahwa Yaman punya kemampuan membaca serangan lawan lebih baik di beberapa momen.
Dari sisi sapuan, Yaman juga lebih unggul dengan total 32 kali, sedangkan Indonesia mencatatkan 24 sapuan. Statistik ini menandakan bahwa Yaman lebih banyak ditekan di lini pertahanannya.
Timnas Indonesia U-17 Bermain Efisien
![Pemain Sepak Bola Timnas Indonesia U-17 Muhamad Zahaby Gholy (tengah) selebrasi bersama rekan timnya usai mencetak gol ke gawang Yaman U-17 pada laga kedua Grup C Piala Asia U-17 2025 di Prince Abdullah Al-Faisal Stadium, Jeddah, Arab Saudi, Senin (7/4/2025). [Handout/Dokumentasi PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/08/73539-timnas-indonesia-u-17-muhamad-zahaby-gholy.jpg)
Kendati begitu, keunggulan Indonesia terletak pada sisi efisiensi serangan.
Meski jumlah tembakan yang dilepaskan sama, yakni 14 kali, hasil akhirnya sangat berbeda.
Dari 14 percobaan tersebut, Garuda Asia mampu mengarahkan enam tembakan tepat ke gawang dan mencetak empat gol. Sebuah tingkat konversi yang sangat baik dalam pertandingan seketat ini.
Sementara itu, Yaman hanya mencatatkan lima tembakan tepat sasaran dari total 14 upaya.
Mayoritas percobaan mereka bahkan dilakukan dari luar kotak penalti, yang cenderung lebih sulit untuk membuahkan hasil.
Baca Juga: Ironi Belanda Gagal ke Piala Dunia U-17 2025 Setelah Pemainnya Banyak Dinaturalisasi Indonesia
Efektivitas dalam menyerang inilah yang menjadi kunci kemenangan Indonesia.
Mereka mampu memaksimalkan setiap peluang dan tampil tenang meski mendapat tekanan.
Kemenangan ini bukan hanya membawa tiga poin, tetapi juga membuktikan bahwa Timnas Indonesia U-17 layak diperhitungkan dalam persaingan di level Asia.
Garuda Asia menunjukkan kematangan bermain dan ketajaman lini depan yang luar biasa.
Dengan hasil ini, Indonesia tinggal selangkah lagi mengamankan tiket ke fase gugur, sekaligus semakin dekat ke Piala Dunia U-17 2025 yang akan digelar di Qatar.
Kontributor : Imadudin Robani Adam