Andre Onana Hobi Blunder: Gegara Sarung Tangan dari Mal Depok?

Galih Prasetyo Suara.Com
Minggu, 13 April 2025 | 19:03 WIB
Andre Onana Hobi Blunder: Gegara Sarung Tangan dari Mal Depok?
Andre Onana Hobi Blunder: Gegara Sarung Tangan dari Mal Depok? [Instagram Andre Onana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lantas apa yang membuat Onana begitu mudah melakukan blunder? Apa karena sarung tangan yang dibelikan sang kakak, Nnana Onana eks pemain Persikad Depok?

Nama kakak Andrea Onana, Nnana Onana beberapa waktu lalu sempat jadi sorotan publik sepak bola Indonesia.

Nnana ialah eks pemain Persikad Depok, yang mengaku membiayai segala kebutuhan kiper Manchester United itu di awal meniti karier.

Fakta tersebut diketahui melalui perbincangan Nnana Onana dengan akun suporter Persikad di Instagram, @superdepokcyber.

Selain dikonfirmasi oleh mereka, kabar Nnana Onana sebagai kakak kandung Andre Onana juga sempat diutarakan mantan pemain PSIS Semarang asal Kamerun, Zoubairou Garba.

"Ya dia adik kandung saya, saya yang membiayai dimulai dari waktu saya masih main di Depok (Persikad)," kata Nnana Onana dikutip dari unggahan Instagram, @superdepokcyber.

Menariknya, Nnana Onana mengenang awal perjuangannya dalam membantu sang adik menjadi kiper sukses. Dia menyebut kerap membelikan Andre Onana perlengkapan bermain seperti sarung tangan dan sepatu di Mall Kota Depok.

"Aku sering beli sarung tangan di Mall Depok (sekarang Dmall) beli sepatu di Depok, beli baju simpan, kalau pulang kampung aku kasih supaya dia main itulah sampai (Andre Onana) masuk ke Barcelona," jelas Nnana Onana.

Selama karier di Indonesia, Nnana Onana telah membela beberapa klub, termasuk Persikad Depok, Persis Solo di Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS), dan PSPS Pekanbaru.

Baca Juga: Manchester United Senang Bakal Kembali ke Malaysia Setelah 16 Tahun

Persikad Depok didirikan pada tahun 1990 oleh Drs. H. Yuyun Wirasaputra dengan tujuan untuk memberdayakan dan melatih pemain sepak bola lokal di Depok.

Namun, klub ini mengalami krisis keuangan pada tahun 2009 dan performanya menurun, sehingga pada tahun 2015 klub ini akhirnya dijual kepada PemerintahPurwakarta.

Setelah menjalani periode singkat di luar Depok, Persikad Depok kembali ke kota tersebut pada peringatan hari jadi ke-17. PT Persikad Paricara Dharma, yang juga dikenal dengan sebutan Pendekar Ciliwung, mengakuisisi klub tersebut dari Adi Kumis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI