Rekam Jejak Kim Sang-sik, Junior STY yang Pimpin ASEAN All Stars Lawan Manchester United

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 14 April 2025 | 10:52 WIB
Rekam Jejak Kim Sang-sik, Junior STY yang Pimpin ASEAN All Stars Lawan Manchester United
Rekam Jejak Kim Sang-sik, Junior STY yang Pimpin ASEAN All Stars Lawan Manchester United. (Dok. VFF)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan Shin Tae-yong, Federasi Sepak Bola ASEAN (AFF) resmi menunjuk pelatih Timnas Vietnam, Kim Sang-sik untuk memimpin skuad ASEAN All Stars.

Pada tur pramusim nanti, Manchester United dijadwalkan menyambangi Asia Tenggara dan akan menggelar laga uji coba melawan ASEAN All Stars.

Adapun duel ASEAN All Stars melawan Manchester United dijadwalkan pada 28 Mei 2025. Laga ini berlangsung di Stadion Nasional Bukit Jalil, Malaysia.

Ditunjuknya Kim Sang-sik sekaligus mematahkan rumor yang sebelumnya beredar jika Shin Tae-yong menjadi salah satu calon kuat memimpin skuad ASEAN All Stars.

“Merupakan suatu kehormatan untuk memimpin para pemain terbaik dari seluruh ASEAN dalam pertandingan sebesar ini,” kata Pelatih Kim Sang-sik dalam keterangan yang diterima Suara.com.

“Kami tidak hanya mewakili negara kami—kami menunjukkan kepada dunia kebanggaan, semangat, dan kekuatan kawasan kami," jelasnya.

Terpilihnya Kim Sang-sik sebagai pelatih ASEAN All Stars tentu berlandaskan prestasi terkini yang ditorehkannya bersama Vietnam.

Lantas, seperti apa rekam jejak dari Kim Sang-sik sendiri?

1. Mantan Rekan Satu Tim Shin Tae-yong

Baca Juga: Nova Arianto: Ada 'Resep Rahasia' STY Saat Timnas Indonesia U-17 Hajar Korea Selatan

Kim Sang-sik dan Shin Tae-yong (Soha.vn)
Kim Sang-sik dan Shin Tae-yong (Soha.vn)

Kim Sang-sik merupakan mantan pesepak bola profesional Korea Selatan yang pernah menjadi rekan satu tim Shin Tae-yong di Seongnam Ilhwa Chunma.

Saat masih menjadi rekan satu tim Shin Tae-yong, Kim Sang-sik bersama seniornya itu sempat meraih gelar juara Liga Korea, Piala FA Korea, Piala Liga Korea, dan Piala Super Korea.

Sayangnya saat Shin Tae-yong ditunjuk menjadi pelatih Seongnam Ilhwa Chunma pada 2008— setelah pensiun— Kim Sang-sik dilepas ke Jeonbuk Hyundai Motors.

2. Baru Lima Tahun Menjadi Pelatih Kepala

Kim Sang-sik saat dikunjungi Wakil Presiden VFF, Tran Anh Tu (soha.vn)
Kim Sang-sik saat dikunjungi Wakil Presiden VFF, Tran Anh Tu (soha.vn)

Sebagai pelatih, Sang-sik baru benar-benar menjadi pelatih kepala pada 2020 saat ditunjuk menjadi pelatih Jeonbuk Hyundai Motors.

Pada tahun pertamanya sebagai pelatih kepala dan menangani Jeonbuk Hyundai Motors, ia langsung memberikan gelar juara K League 1 dan Piala Korea FA.

Lantas, pada Mei 2024 ia ditunjuk menjadi pengganti Park Hang-seo sebagai pelatih Timnas Vietnam. Sejauh ini ia sudah melakoni 15 laga bersama Vietnam dengan catatan 10 kemenangan, 2 kali imbang, dan 3 kali kalah.

Prestasi terbaiknya baru saja ia torehkan bersama Vietnam dengan menjuarai Piala AFF 2024 dan tidak terkalahkan sepanjang turnamen.

Perseteruan Lama Kim Sang-sik dengan Shin Tae-yong

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menanggapi rencana pelatih Vietnam, Kim Sang-sik memata-matai skuad Garuda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta selama FIFA Matchday November 2024. [Dok. Instagram/@shintaeyong7777]
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menanggapi rencana pelatih Vietnam, Kim Sang-sik memata-matai skuad Garuda di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta selama FIFA Matchday November 2024. [Dok. Instagram/@shintaeyong7777]

Penunjukkan Kim Sang-sik alih-alih Shin Tae-yong sebagai pelatih ASEAN All Stars oleh AFF, membuat rivalitas kedua pelatih kian berlanjut. Di masa lalu, keduanya sempat memiliki hubungan kurang baik.

Di balik profesionalitasnya, penunjukan Kim juga menyiratkan cerita lama yang belum selesai antara dirinya dan Shin Tae-yong. Mengutip laporan dari Soha.vn, Kim disebut menyimpan ganjalan terhadap STY, yang memaksa dirinya keluar dari Seongnam saat kariernya sebagai pesepak bola masih di puncak.

Shin Tae-yong sebagai pelatih kala itu melakukan “revolusi skuad” demi regenerasi tim, mengandalkan para pemain muda dan mencoret nama-nama senior seperti Kim Sang-sik yang bergaji tinggi.

“Kim memulai karier di Seongnam sejak 1999 dan membantu tim mendominasi K League. Banyak yang menyangka ia akan pensiun di klub tersebut,” tulis Soha.vn. “Namun, keputusan STY sebagai pelatih mengubah semuanya.”

Ironisnya, meskipun karier Kim sempat meredup setelahnya, Shin Tae-yong justru meraih sukses dengan menjuarai Liga Champions Asia 2010 dan Piala Liga 2011.

Kehadiran Kim Sang-sik sebagai pelatih ASEAN All Stars bukan hanya soal prestasi, tapi juga membuka babak baru dalam cerita rivalitas dua sosok pelatih Korea Selatan itu.

Kontributor: Aditia Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI