"Jadi ini bukan evaluasi mendadak. Jangan kita selalu terjebak pola pikir yang setback membandingkan satu dan lainnya, Kita harus move-on ke masa depan," ia menambahkan.
Erick menjelaskan untuk Nova Arianto prosesnya bersama Timnas Indonesia U-17 cukup panjang. Ia tahu perjuangan yang dilakukan mantan pemain Persib Bandung itu.
Oleh sebab itu, Erick berharap jangan membanding-bandingkan nasib pelatih satu dan lainnya. Jangan sampai Timnas Indonesia U-17 yang sedang berprestasi terpecah belah suporter.
"Saya tidak mau sepak bola nasional ini dikotomi oleh satu individu, termasuk saya. Saya pun 2027 selesai masa jabatannya. Ini yang harus kembali kita sama-sama membangun olahraga sepak bola kita secara sehat," tegas Erick Thohir.
"Tidak dipecah belah. Saya berharap juga netizen semua. Jangan memecah belah pemain. Jangan memecah belah tim kepelatihan. Jangan juga menghukum pemain-pemain muda kita dengan tentu, ketika kalah langsung disoraki."
"Kasian ini anak-anak masih umur 17. Kasian. Makanya saya bilang sama Coach Nova, matikan sosial medianya. Tidak semua kuat dengan sosial media. Insyaallah saya kuat," pungkasnya.
Adapun Timnas Indonesia U-17 akan menghadapi Korea Utara di babak perempat final Piala Asia U-17 2025. Laga ini dimainkan di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah, pada Senin (14/4/2025) malam WIB.
Pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto sudah mempersiapkan tim dengan sebaik-baiknya agar bisa meladeni permainan Korea Utara. Ia tahu bahwa Garuda Muda akan sulit menundukkan lawan.
Korea Utara menjadi salah satu lawan yang sangat diantisipasi Timnas Indonesia di Piala Asia U-17 2025. Meski begitu, tim Merah Putih sudah siap memenangi laga.
Baca Juga: Gelagat Buruk China Jelang Lawan Timnas Indonesia, Media Asing: AFC di Pihak Mereka
"Korea Utara adalah salah satu tim yang sangat diwaspadai ya secara kualitas individu, secara etos kerjanya, secara fisik, secara mental. Korea Utara adalah salah satu tim unggulan di Piala Asia kali ini," ujar Nova dalam keterangan yang diterima Suara.com.