Gelar perdana mereka diraih pada musim 1968/1969, kemudian disusul gelar kedua pada musim 1973/1974 setelah mengungguli Liverpool. Terakhir, Leeds menjadi kampiun pada musim 1991/1992, tepat sebelum kompetisi berubah menjadi Premier League.
Sayangnya, sejak saat itu, Leeds mengalami pasang surut performa dan sempat terjerumus ke kasta bawah.
Namun dalam beberapa musim terakhir, mereka terus berbenah dan mencoba kembali menjadi kekuatan besar seperti era keemasan mereka.
Di sisi lain, kehadiran Patrick Kluivert untuk menyaksikan langsung laga ini menunjukkan keseriusan PSSI dalam memantau performa pemain diaspora dan naturalisasi yang berkompetisi di luar negeri.
Meski penampilan Romeny di laga ini belum memuaskan, ia tetap menjadi aset penting bagi skuad Garuda dalam rangka menghadapi berbagai kompetisi internasional ke depan.
Kehadiran pemain seperti Romeny di liga Inggris, meskipun belum bermain secara reguler, memberikan pengalaman dan atmosfer kompetisi yang sangat berbeda.
Dengan pembinaan dan adaptasi yang tepat, kontribusinya untuk Timnas Indonesia di masa depan masih sangat potensial.
Dengan hanya tersisa tiga pertandingan lagi di musim ini, Oxford United harus segera menemukan performa terbaik jika ingin bertahan di Championship.
Sementara itu, Romeny perlu bekerja lebih keras untuk menunjukkan kapabilitasnya di level klub, demi mempertahankan kepercayaan baik dari klub maupun tim nasional.
Baca Juga: Breakingnews! Patrick Kluivert dan Pascal Struijk Duduk Bersama Nonton Leeds United