Pelatih Dipecat, Sandy Walsh Pergi ke Arab Saudi

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 19 April 2025 | 09:51 WIB
Pelatih Dipecat, Sandy Walsh Pergi ke Arab Saudi
Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh dan timnya, Yokohama F. Marinos tengah bersiap menghadapi salah satu laga terbesar mereka musim ini saat bertandang ke Arab Saudi untuk menghadapi Cristiano Ronaldo dan Al-Nassr di perempat final AFC Champions League Elite 2024/2025. [Dok. IG Sandy Walsh]

Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh dan timnya, Yokohama F. Marinos tengah bersiap menghadapi salah satu laga terbesar mereka musim ini saat bertandang ke Arab Saudi untuk menghadapi Cristiano Ronaldo dan Al-Nassr di perempat final AFC Champions League Elite 2024/2025.

Namun, perjalanan krusial ini justru dibayangi oleh pergolakan internal tim: pemecatan pelatih kepala Steve Holland.

Sandy Walsh, bersama rekan-rekannya di Yokohama akan terbang ke Jeddah dalam kondisi yang jauh dari ideal. Laga melawan Al-Nassr, yang dijadwalkan berlangsung pada 26 April 2025, akan menjadi ujian besar bagi tim Jepang yang tengah dalam masa transisi.

Di tengah persiapan penting ini, tim justru mengalami pergolakan internal dengan pemecatan sang pelatih kepala, Steve Holland.

Pada Jumat (18/4/2025), Yokohama F. Marinos secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah mengakhiri kerja sama dengan pelatih asal Inggris tersebut.

Informasi ini disampaikan langsung melalui akun Instagram resmi klub.

“Kami mengumumkan bahwa kami telah mengakhiri kontrak kami dengan manajer Steve Holland, efektif 18 April 2025,” tulis pernyataan klub.

Sebagai langkah cepat, manajemen tim menunjuk Patrick Kisnorbo, yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih, untuk mengambil alih sebagai pelatih sementara.

Kisnorbo sendiri sudah menjadi bagian dari tim kepelatihan sejak 1 Februari 2025, sehingga cukup familiar dengan kondisi internal skuad.

Baca Juga: Sandy Walsh: Kita Tak Perlu Takut dengan Ambisi Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

Steve Holland, yang mulai menangani Yokohama F. Marinos sejak 1 Januari 2025, telah memimpin tim dalam 15 pertandingan lintas kompetisi.

Namun, hasil yang didapat jauh dari harapan. Hingga pekan ke-10 J1 League, Yokohama hanya mengumpulkan delapan poin dan terjerumus ke peringkat ke-18 klasemen sementara—zona degradasi ke J2 League.

Statistik menunjukkan performa yang mengecewakan: satu kemenangan, lima hasil imbang, dan lima kekalahan.

Kondisi ini jelas menjadi tekanan besar bagi manajemen yang akhirnya mengambil keputusan drastis menjelang pertandingan penting.

Pergantian pelatih ini terjadi hanya sembilan hari sebelum laga krusial di perempat final AFC Champions League Elite melawan Al-Nassr.

Pertandingan tersebut dijadwalkan berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, pada 26 April 2025. Kehadiran Cristiano Ronaldo di skuad lawan tentu membuat pertandingan ini semakin menarik dan menantang.

Dalam kondisi tanpa pelatih utama, para pemain Yokohama F. Marinos, termasuk bek timnas Indonesia Sandy Walsh, harus beradaptasi cepat dengan taktik dan pendekatan baru yang dibawa Kisnorbo.

Performa Sandy Walsh: Pilar di Lini Belakang

Sandy Walsh menunjukkan performa solid sejak bergabung dengan Yokohama F. Marinos. Di bawah asuhan Steve Holland, pemain naturalisasi Indonesia ini telah tampil dalam lima laga J1 League.

Tak hanya itu, ia juga selalu menjadi starter dalam tiga pertandingan penting di AFC Champions League Elite.

Dalam kompetisi Asia tersebut, Sandy berperan besar dalam tiga kemenangan meyakinkan timnya atas Shanghai Port, masing-masing dengan skor 2-0, 1-0, dan 4-1.

Posisi bek tengah tampaknya sudah menjadi milik tetap bagi mantan pemain KV Mechelen ini, berkat ketenangan dan kemampuan membaca permainan yang baik.

Harapan Baru Bersama Kisnorbo

Meski kondisi tim sedang tidak stabil, kehadiran Patrick Kisnorbo sebagai pelatih sementara membawa harapan baru.

Pengalamannya sebagai mantan pemain profesional dan sudah mengenal sistem tim sejak awal musim bisa menjadi kunci dalam menjaga performa tim di level tertinggi.

Yokohama F. Marinos harus segera menemukan kestabilan dan kekompakan sebelum terbang ke Arab Saudi.

Pertarungan melawan tim kuat seperti Al-Nassr tentu bukan perkara mudah, apalagi dengan status underdog dan absennya pelatih kepala.

Namun, dengan skuad bertalenta seperti Sandy Walsh dan semangat juang yang tinggi, peluang untuk mencetak kejutan tetap terbuka lebar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI