Suara.com - Sepak bola Kamboja, terutama kompetisinya tak bisa lagi dipandang remeh negara-negara Asia Tenggara lainnya, termasuk Indonesia.
Baru-baru ini jagat sepak bola Tanah Air dikejutkan dengan kekalahan Madura United di AFC Challenge League. Madura United sebenarnya mampu menahan imbang Svay Rieng FC, klub asal Liga Kamboja, pada Kamis (17/4/2025).
Pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Joko Samudro itu berakhir dengan skor 3-3. Akan tetapi, hasil pertandingan itu sekaligus menjadi pertanda tersingkirnya Madura United dari turnamen.
Pasalnya di pertemuan pertama, Madura United takluk 3-0 dari tuan rumah dalam pertandingan yang digelar di Kamboja.
Hasil ini sekaligus membuat peringkat Liga Indonesia disalip oleh Liga Kamboja dalam ranking kompetisi Asia zona Timur, sehingga Indonesia kehilangan jatah lolos langsung ke AFC Champions League 2 (ACL 2).
Ketum PSSI, Erick Thohir, tidak ingin Liga Indonesia berada du peringkat bawah. Ia mengancam akan merombak manajemen jika masih terus seperti ini.
"Tidak bisa Liga Indonesia ada di peringkat 6 di Asia Tenggara, tidak bisa. Jadi saya beri tahu mereka jika masih seperti ini terus kita akan merombak seluruh manajemennya," ujar Erick.
PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) yang menjadi operator kompetisi Liga 1 menyebut sepakbola Indonesia masih harus menghadapi tantangan lain, yakni meningkatkan daya saing klub di kompetisi internasional.
"Berbagai langkah telah dilakukan, termasuk peningkatan standar operasional pertandingan, profesionalisme klub, pengelolaan liga yang lebih transparan, serta peningkatan fasilitas dan infrastruktur sepak bola di Indonesia," kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus pada 4 Maret.
Baca Juga: Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar, apakah kualitas klub Liga Indonesia ada di bawah level klub Kamboja? Atau memang sepak bola Kamboja sudah mengalami kemajuan pesat dan tidak boleh dipandang sebelah mata.
Sebelumnya, sejumlah pemain Indonesia sempat membuat keputusan mengejutkan dengan berkarier di Liga Kamboja.
Namun melihat hasil pertandingan Madura United melawan Svay Rieng FC, sedikit demi sedikit mulai terkuak alasannya.
Lantas siapa saja pemain asal Indonesia yang pernah berkarier di Liga Kamboja? berikut di antaranya.
1. Rafli Mursalim

Eks penyerang Timnas Indonesia U-19 peraih gelar juara Piala AFF U-19 2023, gabung Nagaworld FC.
Momen itu terjadi pada 19 Juli 2023, saat itu Rafli Mursalim bahkan baru berusia 24 tahun.
Namun sosoknya seolah tak mendapat tempat di kompetisi dalam negeri, hingga memutuskan berkarier abroad.
2. Tenius Trukna
Di tahun 2018, Tenius Trukna memilih berkarier di Liga Kamboja, bergabung dengan klub Western Phnom Penh FC.
Sayangnya di tahun 2019, klub tersebut harus turun ke kasta kedua Liga Kamboja usai gagal mentas dari zona degradasi.
3. Yuspen Uopdana
Di tahun yang sama, yakni 2018, Yuspen Uopdana, mantan pemain Persigubin, memutuskan berkarier di Liga Belanda.
Yuspen bergabung dengan kompatriotnya, Tenius Trukna, membela Western Phnom Penh FC.
4. Faisal Rizal Samberbori
Faisal Rizal Samberbori merupakan mantan pemain Mitra Kukar yang saat ini berada di Liga 2.
Sosoknya juga pernah bermain untuk Badak Lampung atau Perseru Serui, Bhayangkara FC hingga Persiba.
Ia berkarier di Liga Kamboja pada 2018, bergabung dengan dua rekan senegaranya membela klub Western Phnom Penh.
5. Brylian Aldama

Nama terakhir ini sebenarnya cukup terkenal di kancah sepak bola Indonesia.
Bahkan digadang-gadang sebagai salah satu pemain masa depan Timnas Indonesia.
Alumni Garuda Select dan pernah bermain untuk sejumlah klub top Tanah Air, mulai dari Persebaya, Persis dan Persela.
Brylian Aldama juga pernah berkarier di Liga Kroasia, mulai 2021 hingga 2022.
Namun di akhir 2024 lalu, Brylian sempat membuat keputusan mengejutkan dengan pergi ke Liga Kamboja.
Tepatnya bergabung dengan Young Elephants meski hanya beberapa bulan saja.
Kontributor: Eko