Kehadiran Kayne akan menambah opsi berkualitas di bawah mistar gawang Timnas Indonesia. Saat ini, Maarten Paes dan Emil Audero menjadi pilihan utama, namun persaingan sehat di posisi penjaga gawang sangat dibutuhkan agar performa terus meningkat.
Dengan pengalaman bermain di Eropa dan statistik clean sheet yang menjanjikan, Kayne bisa menjadi pelapis sepadan atau bahkan penantang serius untuk posisi utama.
Usia yang baru menginjak 21 tahun, Kayne memiliki waktu panjang untuk membela Garuda. Jika proses naturalisasi dilakukan dalam waktu dekat, Kayne bisa menjadi bagian dari proyek jangka panjang Timnas hingga 10 tahun ke depan.
Kestabilan posisi kiper menjadi salah satu fondasi penting dalam tim, dan dengan usia Kayne, Indonesia berpeluang besar membangun lini pertahanan solid dalam jangka waktu panjang.
Jika melihat rekam jejaknya, Kayne van Oevelen memang harus menjalani proses yang panjang untuk bisa mencapai titik ini. Sebab, kariernya di dunia sepak bola tak ujug-ujug bersinar seperti sekarang ini.
Dia harus mengawali kiprahnya bersama sejumlah klub kecil seperti OFC Oostzaan (2012), FC Purmerend (2012-2013), Purmersteijn (2013-2015), HVV Hollandia (2015-2018), hingga tim junior AFC Amsterdam (2018-2021).
Baru pada pertengahan tahun 2021, dia direkrut oleh FC Volendam U-21. Dan dua tahun berselang, dia mendapatkan tiket promosi ke tim senior hingga mengukir performa apik di Eerste Divisie 2024/2025.