Kadek telah mencatatkan 1.071 menit bermain dalam 12 pertandingan musim ini, sementara Rahmat tampil dalam 26 laga dengan total waktu bermain mencapai 1.402 menit.
Keduanya menjadi simbol keberhasilan program regenerasi yang dijalankan oleh Teco selama masa kepelatihannya.
“Saya sudah cetak beberapa pemain di dalam tim kami, ya contohnya Kadek Arel, (Rahmat) Arjuna, juga ada pemain bagus tapi cedera,” sebut Teco, dikutip Sabtu (19/4/2025).
Lebih dari itu, masih banyak pemain muda lain yang juga telah merasakan atmosfer tim utama berkat keberanian Teco dalam memberi peluang kepada para pemain akademi.
Teco menyadari bahwa proses pembinaan pemain muda memang membutuhkan waktu, namun yakin bahwa mereka akan menjadi aset berharga bagi Bali United di masa depan.
Meski memutuskan untuk berpisah, pelatih berlisensi UEFA Pro ini masih akan memimpin tim dalam lima pertandingan tersisa musim ini.
Dua dari laga tersebut akan digelar di kandang sendiri, Stadion I Wayan Dipta, dan ia berharap dapat menutup kiprahnya dengan hasil yang positif. Laga melawan PSIS Semarang dan Madura United menjadi kesempatan terakhir bagi Teco untuk memberikan persembahan terbaik bagi suporter Bali United.
Langkah Teco ini mencerminkan komitmen seorang pelatih yang tak hanya mengejar hasil jangka pendek, tetapi juga membangun pondasi jangka panjang melalui pengembangan pemain lokal.
Dalam dunia sepak bola profesional, keberhasilan mencetak pemain muda berbakat menjadi salah satu tolok ukur penting dalam menilai kontribusi seorang pelatih terhadap klub.
Baca Juga: Eks Petinggi Barcelona Ikut Pantau Ole Romeny Bersama Patrick Kluivert, Mau Apa?
Sebagai informasi tambahan, Stefano Cugurra Teco memulai kariernya di Indonesia bersama Persija Jakarta sebelum akhirnya bergabung dengan Bali United.