Faktor kenyamanan pribadi ternyata menjadi hal krusial bagi Verdonk. Ia mengungkapkan bahwa kondisi non-teknis seperti hubungan sosial dan suasana tempat tinggal sangat berpengaruh terhadap performanya di atas lapangan.
Di Belanda, ia merasa nyaman dan hal itu tercermin dari penampilannya yang stabil bersama NEC Nijmegen.
Sebagai salah satu pemain keturunan yang menjadi bagian penting timnas Indonesia, masa depan Verdonk cukup dinantikan oleh para penggemar.
Meski belum ada tawaran konkret dari klub luar, namun wacana kepindahan tetap terbuka mengingat usianya yang kini menginjak 28 tahun—fase yang kerap menjadi titik penentu bagi pesepakbola untuk mengambil keputusan besar dalam kariernya.

Seiring dengan meningkatnya perhatian terhadap pemain diaspora di skuad Garuda, banyak klub yang mulai melirik potensi para pemain seperti Verdonk.
Apalagi dengan performanya yang konsisten di Eredivisie dan pengalaman internasional yang terus bertambah bersama timnas Indonesia.
Jika benar-benar pindah, Verdonk kemungkinan besar akan memilih liga dengan ritme kompetisi yang seimbang antara tuntutan teknis dan ruang adaptasi.
Bundesliga atau La Liga menjadi dua pilihan yang cukup masuk akal mengingat gaya permainan dan peluang yang bisa dimanfaatkan oleh pemain Belanda.
Namun untuk saat ini, Verdonk masih fokus bersama NEC dan ingin menyelesaikan musim dengan hasil yang memuaskan. Keputusan besar soal masa depan kariernya kemungkinan baru akan diambil setelah musim kompetisi 2024/2025 berakhir.