Suara.com - Calvin Verdonk mengaku sulit beradaptasi. Calvin Verdonk, salah satu pilar timnas Indonesia yang tengah menjalani kariernya di Eropa bersama NEC Nijmegen, memberikan bocoran menarik seputar masa depannya di dunia sepak bola.
Pemain berdarah Belanda-Indonesia ini secara terang-terangan menyebut dua negara yang tidak akan ia pilih sebagai tujuan karier jika suatu saat meninggalkan Belanda.
Memasuki akhir musim kompetisi Eropa yang dijadwalkan rampung bulan depan, isu bursa transfer semakin ramai diperbincangkan.

Banyak klub mulai mempersiapkan pergerakan mereka, termasuk mengincar pemain yang tampil gemilang selama musim berjalan. Verdonk, yang tampil konsisten bersama NEC, tentu tak lepas dari sorotan.
Meskipun memiliki kontrak jangka panjang hingga tahun 2028 dengan klub Eredivisie tersebut, Verdonk membuka kemungkinan hengkang dari Belanda. Namun demikian, ia sudah lebih dulu menyortir negara mana yang tak akan menjadi opsi. Inggris dan Portugal menjadi dua destinasi yang secara tegas ia eliminasi dari daftar.
Keputusan ini bukan tanpa alasan. Verdonk, yang akan berusia 28 tahun pada 26 April mendatang, menilai bahwa Premier League Inggris bukan tempat yang cocok baginya karena tuntutan fisik yang sangat tinggi.
Liga tersebut menurutnya terlalu cepat dan menguras tenaga, sesuatu yang dirasa kurang sesuai dengan gaya permainannya saat ini.
Sementara itu, Portugal pun tidak lagi menjadi pilihan realistis setelah pengalaman pribadinya yang kurang menyenangkan bersama klub Famalicao pada tahun 2020 hingga 2022. Meski sempat bermain di sana, Verdonk tidak dapat menunjukkan performa maksimal.
![Timnas Indonesia Calvin Verdonk saat menghadapi Bahrain dalam laga kedelapan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025) malam WIB. [Dok. PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/27/20174-timnas-indonesia-calvin-verdonk.jpg)
Salah satu penyebabnya adalah kesulitan beradaptasi secara sosial dan budaya, terutama karena kendala bahasa serta dominasi pemain Amerika Selatan yang cenderung tidak menggunakan bahasa Inggris.
Baca Juga: Elkan Baggott Jadi Kunci Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026, Makin Menggila di Liga Inggris
Situasi saat itu diperburuk oleh pandemi COVID-19 yang membuat kehidupan di luar lapangan menjadi lebih menantang. Verdonk mengakui bahwa suasana yang kurang nyaman di luar lapangan berdampak langsung pada performanya. Ia merasa tidak mampu tampil optimal jika tidak merasa “di rumah” di luar aktivitas sepak bola.
“Ada banyak orang dari Amerika Selatan yang hampir tidak bisa berbahasa Inggris. Itu membuat saya sulit beradaptasi. Saya merindukan suasana rumah,” kata Calvin Verdonk dikutip lama Forza NEC, dikutip Minggu (20/4/2025).
“Jika Anda tidak merasa nyaman di luar sepakbola, Anda akan menyadari itu tidak akan berhasil di lapangan. Saya merasa betah di sini, dan saya pikir Anda juga bisa melihatnya di lapangan.”

Namun di sisi lain, sang bek masih menyimpan rasa penasaran untuk mencoba atmosfer kompetisi dari lima liga top Eropa, yang meliputi Inggris, Spanyol, Jerman, Italia, dan Prancis.
Meski sudah mencoret Premier League, ia masih membuka peluang untuk bermain di Bundesliga Jerman, La Liga Spanyol, hingga Serie A Italia.
Verdonk juga menyatakan tidak memiliki satu liga impian tertentu. Bagi pemain yang sudah mulai memasuki usia matang ini, faktor finansial juga menjadi pertimbangan realistis dalam memilih klub baru.
Ia ingin mengetahui sejauh mana dirinya bisa bersaing di level kompetisi yang lebih tinggi sebelum usia benar-benar tak memungkinkan.
Bursa transfer musim panas kali ini menjadi momen penting bagi banyak pemain, termasuk para pemain keturunan Indonesia yang merumput di Eropa.
Calvin Verdonk, dengan performa solid dan pengalaman bermain di level top Belanda serta Portugal, menjadi salah satu nama yang diperhatikan.
Meski belum ada sinyal kuat terkait tawaran baru, bukan tak mungkin klub-klub dari Jerman, Spanyol, atau Italia akan mencoba mendekatinya.
Sebagai pemain dengan posisi natural bek kiri, Verdonk menawarkan kombinasi antara pengalaman dan teknik bermain yang matang. Kariernya bersama NEC telah menunjukkan stabilitas dan kemampuan bertahan yang konsisten, faktor yang sangat dibutuhkan oleh banyak klub di liga kompetitif.
Melihat arah kariernya ke depan, bisa jadi Verdonk akan menjadi bagian dari gelombang pemain Indonesia yang sukses di luar negeri. Namun keputusan soal negara dan liga tujuan akan sangat bergantung pada kecocokan pribadi dan profesional, bukan hanya pada tawaran kontrak semata.
Dengan semangat membangun masa depan dan mengejar stabilitas baik di dalam maupun luar lapangan, Calvin Verdonk menunjukkan kedewasaan sebagai seorang profesional sepak bola. Fokusnya tidak hanya pada trofi atau popularitas, tetapi juga pada kenyamanan dan keberlanjutan karier.