Suara.com - Bek Leeds United, Pascal Struijk tengah ramai dirumorkan akan dinaturalisasi oleh PSSI. Bek Leeds United itu sempat mengakui bahwa ia memang memiliki darah Indonesia.
Menurut Struijk, kakek dan neneknya datang ke Belgia dari Indonesia. Struijk dalam wawancara itu mengatakan bahwa kakek dan neneknya pergi meninggalkan Hindia Belanda.
Pascal Struijk merupakan anak pasangan Frans Struijk dan Francis Weydemuller. Struijk anak kedua dari tiga bersaudara. Sang kakak, Kasper Struijk juga berprofesi sebagai pesepak bola, meski di level amatir.
Darah Indonesia Pascal Struijk berasal dari sang ibu, Francis Weydemuller. Francis memiliki ayah bernama Peter Weydemuller. Peter kemungkinan besar memiliki istri orang Belanda yang bernama Hedy van Ligten-Lubeck.
Hal ini bisa dilihat dari postingan akun Facebook Francis pada 2022. Di postingan tersebut, Francis memberikan ucapan selamat hari ibu kepada pemilik akun Hedy van Ligten-Lubeck.
![Potret Kakek Pascal Struijk: Pernah Sekolah di SMAN 6 Surabaya Kini Pacaran dengan Jebolan UNPAD [Facebook Peter Weydemuller]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/04/24/89369-kakek-pascal-struijk.jpg)
"Selamat hari ibu! aku mencintaimu," tulis ibu Pascal Struijk tersebut.
Sementara kakek dari Pascal Struijk juga cukup aktif bermain Facebook. Di akun Facebook miliknya, Peter Weydemuller menuliskan statusnya yakni berpacaran dengan seorang wanita asal Surabaya bernama Ineke van den Brink.
Sosok Ineke van den Brink ini di akun miliknya menuliskan bahwa ia berasal dari Surabaya, Jawa Timur dan sempat berkuliah di Universitas Padjajaran (UNPAD).
Yang tidak kalah menarik, kakek Pascal Struijk pada akun miliknya menuliskan bahwa ia juga berasal dari Surabaya, Jawa Timur.
Baca Juga: Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran
Selain itu, di kolom keterangan pendidikan, Peter Weydemuller menuliskan pernah belajar di SSV Soerabaja.
Dikutip dari flipbuilder, SSV Soerbaja merupakan sekolah negara setingkat Sekolah Dasar dengan nama Soerabaja Simpangsche Meisjesschool atau sekolah Soerabaja Simpang, sekolah khusus SMAN 6 Surabaya.
Peter pada 2012 sempat unggah foto lawas ia bersama rekan-rekannya saat bersekolah. Di foto tersebut, terlihat sejumlah siswa dan siswi menggunakan sepeda onthel.
Foto ini kemudian dikomentari oleh rekan kakek Pascal Struijk. Keduanya kemudian saling berinteraksi dan membahas sejarah insiden hotel Yamato.
"Itu benar, Wim Ploegman yang terbunuh saat pengibaran bendera Merah Putih di atas hotel Oranje," kata Peter Weydemuller.
Rekan kakek Pascal itu sebelumnya mengatakan bahwa ia mengirimkan potongan koran Indonesia yang menceritakan soal teman mereka, Eugene dan Liesbeth Ploegman.
Keinginan Pascal Struijk Bela Belanda
Pascal Struijk yang saat ini berusia 25 tahun merupakan jebolan akademi ADO Den Haag. Sempat bergabung ke tim U-19 Ajax, Struijk pindah ke Inggris dan gabung ke Leeds United pada 2020.
Pada musim ini, Pascal Struijk telah melakoni 35 pertandingan bersama Leeds United di Divisi Championship.
Dari 35 laga itu, Pascal Struijk mencetak 5 gol. Total gol yang dicetak Struijk selama bermain untuk Leeds United sebanyak 14 gol dari 159 caps di semua kompetisi.
![Bakal Bela Timnas Indonesia, Pascal Struijk: Saya Tak Akan Berubah Pikiran [Instagram Pascal Struijk]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/24/53375-pascal-struijk.jpg)
Pascal Struijk sendiri lahir di Belgia, dan ia punya kans untuk membela Red Devils--julukan tim nasional Belgia.
Ayah Pascal Struijk, Frans Struijk sempat mengatakan bahwa anaknya telah dihubungi eks pelatih Belgia, Roberto Martinez.
"Martinez meminta Pascal untuk membela Belgia berdasarkan asas Ius Soli," ucap Frans.
Untuk informasi, Ius Soli ialah asas kewarganegaraan yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat kelahirannya.
Pascal sendiri saat wawancara dengan media Belanda, Voetbalzone.nl pada 2022 tegas mengatakan bahwa dirinya lebih memilih untuk membela tim Orange.
"Saya pasti akan memilih Belanda dan bukan Belgia, meskipun saya tidak masuk dalam pilihan akhir. Omong-omong, saya tidak akan berubah pikiran lagi. Itu tidak adil bagi tim nasional Belanda, tapi juga tidak adil bagi Belgia," ucap Struijk.
Dijelaskan oleh Struijk saat pertama kali datang tawaran dari Belgia, ia hanya berpikir apa yang bisa dilakukannya. Kesempatan itu datang saat usianya masih sangat muda.
"Sekarang saya telah membuat pilihan yang jelas dan saya belum lagi berbicara dengan pihak Belgia sejak kontak pertama," kata bek Leeds United itu.
Sayangnya kemudian Pascal Struijk tidak dipilih oleh pelatih Louis van Gaal saat Piala Dunia 2022. Dikatakan oleh Struijk bahwa ia belum pernah berbicara dengan eks pelatih Manchester United itu.
"Saya juga belum pernah berbicaara dengan van Gaal sebelumnya. Saya hanya berbicara dengan manajer tim, Fernando Arrabal. Ia memberi tahu saya dan berbicara kepada saya untuk menanyakan beberapa hal," kata Struijk.
"Mereka tidak mengatakan posisi apa yang mereka pikirkan untuk saya. Saya pikir mereka hanya memutuskan di mana saya paling cocok lewat video," sambungnya.