Musim sebelumnya, giliran Matheus Pato yang unjuk gigi bersama Borneo FC. Ia sukses mencetak 25 gol dan mengakhiri musim sebagai top skor Liga 1 2022/2023.
Jika tren ini terus berlanjut, maka musim 2024/2025 akan menjadi musim ketiga secara beruntun di mana top skor Liga 1 dikuasai oleh pemain Brasil.
Bahkan sejak era dominasi David da Silva dan Matheus Pato dimulai, banyak striker asing lain dari Eropa seperti Ilija Spasojevic (naturaliasi), Marko Simic (Kroasia), Aleksandar Rakic (Serbia), hingga Sylvano Comvalius (Belanda) yang mulai kehilangan pamor dan produktivitas.
Ilija Spasojevic dan David da Silva menjadi dua dari sedikit pemain yang mampu mengawinkan gelar top skor dengan gelar juara Liga 1.
Spaso mencatatkan prestasi itu saat membawa Bali United menjadi kampiun musim 2021/2022, sementara David da Silva melakukannya di musim lalu bersama Persib Bandung.
Namun di balik prestasi para pemain Brasil ini, ada pertanyaan besar bagi sepak bola nasional: ke mana striker lokal?
Minimnya peran penyerang lokal di papan atas top skor menunjukkan adanya celah besar dalam pembinaan, kepercayaan pelatih, atau bahkan kesempatan bermain di posisi utama.
Beberapa nama striker lokal memang muncul, tetapi tak satupun yang benar-benar mendekati konsistensi dan efektivitas striker-striker asing. Padahal, posisi striker merupakan salah satu posisi krusial dalam membentuk tim nasional yang tangguh.
Dengan hanya beberapa pekan tersisa, kecil kemungkinan posisi Alex Martins di puncak akan tergeser. Dan jika itu terjadi, maka bisa dibilang dominasi Brasil di Liga 1 akan semakin kukuh, setidaknya untuk empat musim terakhir.
Baca Juga: Jadwal BRI Liga 1 Pekan Ini: Arema FC Main Dua Kali dalam 4 Hari
Kondisi ini menjadi refleksi penting bagi klub-klub Indonesia, PSSI, serta pihak pengelola liga untuk mulai memberikan lebih banyak ruang bagi talenta lokal untuk berkembang, khususnya di lini depan.