Kakek dan neneknya dari pihak ayah merupakan keturunan Indonesia, mewariskan nuansa budaya Nusantara dalam perjalanan hidup Struijk yang sebagian besar dijalani di Eropa.
Kedekatan emosional dengan akar budayanya ini membuat Struijk menjadi figur unik di dunia sepak bola Eropa, membawa identitas ganda yang memperkaya karier dan kepribadiannya. Ia tidak sekadar dikenal sebagai bek tangguh, tetapi juga sebagai representasi dari warisan budaya yang kaya.
Karier profesional Struijk bermula dari akademi ADO Den Haag, di mana ia tampil gemilang di level U-17 dan U-19. Dalam 16 laga bersama tim muda ADO, ia mengukir enam gol dan satu assist—pencapaian yang mengundang perhatian Ajax Amsterdam.
Klub besar Belanda itu pun merekrutnya pada 2016, memberikan Struijk panggung untuk mengembangkan bakatnya lebih jauh.
Namun, langkah besar dalam kariernya datang pada 2018, saat ia memutuskan untuk hijrah ke Inggris dan bergabung dengan Leeds United. Saat itu, Leeds masih berlaga di EFL Championship.
Awalnya ia bermain untuk tim pengembangan, namun konsistensinya membuat pelatih melihat potensinya untuk dipromosikan ke skuad utama.
Musim 2019–2020 menjadi titik balik bagi Struijk. Ia resmi masuk tim utama Leeds United dan berperan penting dalam perjalanan klub tersebut, termasuk saat Leeds promosi ke Premier League.
Dengan kecerdasannya membaca permainan, kemampuan fisik yang kuat, dan ketenangan dalam bertahan, Struijk dengan cepat menjadi salah satu bek muda yang diperhitungkan di Inggris.
Hingga musim 2024–2025, ia telah mencatatkan lebih dari 120 penampilan di semua kompetisi bersama Leeds United, lengkap dengan kontribusi gol dan assist yang membuatnya dikenal sebagai bek serba bisa.
Baca Juga: Jay Idzes Dipantau 7 Kali Juara Serie A, Bakal Pindah Nih?
Kepercayaan Leeds terhadap Struijk semakin ditegaskan dengan perpanjangan kontrak hingga 2027. Ini memperlihatkan betapa pentingnya peran Struijk dalam proyek jangka panjang klub yang bermarkas di Elland Road tersebut.