Kendati skor tetap tertinggal, Jay Idzes menunjukkan performa solid di jantung pertahanan. Bek andalan Timnas Indonesia itu mencatatkan 88 persen akurasi umpan (44 sukses dari 50 percobaan), serta membukukan tujuh kali recovery bola dan tiga intersep.
Ketangguhannya diuji langsung menghadapi kecepatan Theo Hernandez, namun Idzes mampu mengimbangi dengan baik sepanjang pertandingan.
Memasuki babak kedua, Milan menambah daya dobraknya dengan memasukkan Santiago Gimenez, striker jangkung asal Meksiko. Kehadirannya langsung memberikan tekanan tambahan ke pertahanan Venezia yang mulai kelelahan.
Dalam usaha terakhir mengejar ketertinggalan, pelatih Venezia bahkan menginstruksikan Jay Idzes untuk naik sebagai striker.
Langkah berani ini hampir berbuah hasil, ketika Idzes menciptakan dua peluang lewat sundulan dan tendangan voli di menit-menit akhir. Namun dewi fortuna belum berpihak, dan upayanya belum membuahkan gol.
Ironisnya, absennya Idzes di lini belakang justru menjadi celah yang dimanfaatkan Milan. Di masa injury time, Rossoneri melancarkan serangan balik cepat.
Santiago Gimenez menerima umpan lambung panjang dan dengan cerdik melakukan tendangan cungkil melewati Radu, memastikan kemenangan 2-0 bagi AC Milan.
Hasil ini memperpanjang derita Venezia, yang kini telah menelan 17 kekalahan dari 34 laga Serie A musim ini. Dari sisi produktivitas, tim ini hanya mampu mencetak 27 gol — meski catatan itu belum menjadi yang terburuk di kompetisi.
Baca Juga: Jay Idzes Cs Lengah, 5 Menit Bobol, Kalah 0-2 dari AC Milan