Di kompetisi tersebut, Sandy mencatatkan tiga penampilan penuh, selalu tampil sebagai starter dan bermain selama 90 menit dalam setiap pertandingan.
Namun, meskipun demikian, Sandy kembali tak masuk pilihan utama saat momen penting datang.
Ia tidak diturunkan ketika Yokohama F. Marinos berhadapan dengan Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan di babak semifinal turnamen tersebut.
Keputusan pelatih untuk mencadangkan Sandy dalam laga besar tersebut memperkuat anggapan bahwa Sandy belum sepenuhnya dipercaya untuk mengisi posisi inti dalam skuad Yokohama.
Dengan lebih sering menghuni bangku cadangan dibandingkan merumput di lapangan, masa depan Sandy Walsh di Jepang pun mulai dipertanyakan.
Banyak pihak yang mulai membandingkan situasi yang dialami Sandy dengan nasib pemain muda Timnas Indonesia lainnya, Justin Hubner.
Mengingat Kasus Justin Hubner: Pengalaman Pahit di Jepang
Sebelum Sandy Walsh mencoba peruntungan di J-League, Justin Hubner sudah lebih dulu merasakan kerasnya persaingan di Liga Jepang. Hubner bergabung dengan Cerezo Osaka pada 12 Maret 2024 sebagai pemain pinjaman dari klub Inggris, Wolves U-21.
Harapan besar sempat mengiringi kedatangan Hubner, namun kenyataan berbicara lain.
Baca Juga: Jika Sandy Walsh Saja Ditepikan, Sudah Pasti Liga Jepang Tak Ramah kepada Pemain Indonesia
Selama masa pinjamannya, Hubner hanya dipercaya tampil dalam lima pertandingan liga.