Gelombang Kekesalan Jakmania Memuncak: Carlos Pena di Ujung Tanduk Pemecatan

Senin, 28 April 2025 | 20:36 WIB
Gelombang Kekesalan Jakmania Memuncak: Carlos Pena di Ujung Tanduk Pemecatan
Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena di ujung tanduk usai kalah dari Semen Padang. [Instagram @persija]

Suara.com - Kelompok suporter Persija Jakarta, Jakmania menuntut manajemen tim buat pecat pelatih Carlos Pena.

Desakan agar manajemen mendepak juru taktik asal Spanyol itu buntut dari hasil buruk Macan Kemayoran di Liga 1 2024/2025.

Adapun penampilan Persija musim ini memang angin-anginan. Rizky Ridho dan kawan-kawan tidak bisa konsisten mendapatkan poin penuh.

Terbaru, Macan Kemayoran dihajar Semen Padang dengan skor dua gol tanpa balas di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (27/4/2025) malam.

Padahal di atas kertas Persija bisa menang. Kekalahan itu juga membuat juara Liga 1 2018 ini terlempar dari posisi empat besar klasemen sementara musim ini.

Hasil itu membuat kepercayaan Jakmania terhadap Carlos Pena pun memudar. Mereka meminta juru taktik asal Spanyol ini angkat kaki dari Persija Jakarta.

Melalui akun Instagram @infokomjakmania, mereka meminta manajemen Persija pecat Pena. Mereka kecewa dengan penampilan Persija.

Ini merupakan kekalahan kedua Persija di kandang musim ini. Sebelumnya Macan Kemayoran menderita kekalahan perdana saatblaga home dari Arema FC.

"Dua kali kalah di kandang bukan hasil yang pantas untuk Persija dapatkan," tulis caption akun Infokom Jakmania dilansir Senin (28/4/2025).

Baca Juga: Hasil Persija vs Semen Padang: Macan Kemayoran Digilas 0-2

Hal senada diutarakan Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno. Ia meminta manajemen Persija bersikap tegas dengan kinerja Carlos Pena musim ini.

Menurutnya, Pena harus tanggung jawab dengan performa tim. Oleh sebab itu, The Jakmania ingin manajemen Persija bersikap tegas.

"Good coach know how to win the game, apalagi main di kandang! Semua tanggung jawab di lapangan adalah tanggung jawab pelatih. Pelatih tanggung jawab manajemen."

"Jadi apa tanggung jawab manajemen @persija dari hasil memalukan malam ini? Jangan lama ambil keputusan!," kata Diky.

Pelatih Persija Jakarta Carlos Pena memberi instruksi kepada pemainnya saat pertandingan pekan ke-11 BRI Liga 1 Indonesia di Stadion GBT Surabaya, Jumat (22/11/2024) sore. (ANTARA FOTO/Rizal Hanafi)
Pelatih Persija Jakarta Carlos Pena memberi instruksi kepada pemainnya saat pertandingan pekan ke-11 BRI Liga 1 Indonesia di Stadion GBT Surabaya, Jumat (22/11/2024) sore. (ANTARA FOTO/Rizal Hanafi)

Sekadar informasi, Carlos Pena didatangkan Persija menggantikan Thomas Doll. Ia dikontrak selama satu tahun hingga 30 Juni 2025.

Pena ditargetkan manajemen Persija buat finish di posisi empat besar klasemen akhir Liga 1 2024/2025. Kini, Persija terancam tak dapat memenuhi target tersebut.

Meski begitu, masih ada kesempatan Persija buat bangkit. Ada empat laga sisa yang harus dijalani Rizky Ridho dan kawan-kawan.

Namun, perjuangan Persija dipastikan tidak akan mudah. Mereka harus menghadapi lawan-lawan berat di sisa laga musim ini. Borneo FC Samarinda sudah dikenal sebagai tim yang sangat kuat di kandang maupun tandang.

Bali United pun merupakan salah satu raksasa Liga 1 yang konsisten bersaing di papan atas, sehingga laga ini bisa menjadi ujian tersendiri untuk Persija.

Setelah itu, Persija akan berhadapan dengan PSS Sleman, tim yang tengah berjuang menghindari degradasi dan tentu tampil habis-habisan. Terakhir, Macan Kemayoran dijadwalkan menghadapi Malut United, tim pendatang baru yang kerap memberikan kejutan kepada klub-klub besar.

Artinya, tidak ada satu pun laga yang bisa dianggap enteng, semua pertandingan akan menentukan nasib Persija di akhir musim.

Selain harus memenangkan pertandingan, Persija juga perlu berharap hasil pertandingan dari pesaing mereka di klasemen berjalan sesuai harapan.

Persaingan memperebutkan posisi empat besar sangat ketat, di mana selisih poin antara beberapa tim tidak terlalu jauh.

Kemenangan beruntun menjadi satu-satunya cara Persija menjaga asa, sembari berharap tim-tim di atas mereka terpeleset.

Para pemain pun diharapkan bisa bangkit dan menunjukkan karakter tim besar dalam situasi tertekan ini. Dukungan penuh dari suporter, strategi jitu dari pelatih, serta semangat juang tinggi di lapangan akan menjadi faktor kunci untuk menyelesaikan musim dengan catatan yang membanggakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI