Selamat Tinggal Denny Landzaat, Bisa Cabut dari Patrick Kluivert

Suara.com - Timnas Indonesia dan Patrick Kluivert bisa saja berpisah lebih cepat dengan asisten pelatih, Denny Landzaat, dalam waktu dekat. Kenapa?

Sebagaimana diketahui, Denny Landzaat merupakan salah satu sosok penting di staf kepelatihan Timnas Indonesia saat ini karena statusnya sebagai asisten pelatih.

Pria berusia 48 tahun itu dipilih oleh Patrick Kluivert sebagai asisten pelatih usai PSSI menunjuknya pada awal tahun 2025 kemarin sebagai pelatih tim Garuda.

Sebagai asisten pelatih, Denny Landzaat punya peranan penting, di mana salah satu tugasnya adalah menganalisa permainan lawan.

Selain itu, pria keturunan Maluku ini juga kerap memantau pemain-pemain Timnas Indonesia baik di Liga 1 maupun di liga-liga top Eropa.

Pamornya sebagai salah satu pemain top di eranya dan legenda sepak bola Belanda juga diyakini bisa menarik banyak pemain keturunan untuk Timnas Indonesia.

Sayangnya, Timnas Indonesia dan Patrick Kluivert harus siap-siap berpisah dengan Denny Landzaat dalam waktu dekat ini.

Pasalnya Denny Landzaat masuk dalam kandidat calon pelatih klub Eredivisie, Willem II, seperti yang dilaporkan media Belanda, Football Transfer.

Baru-baru ini, Willem II berpisah dengan Peter Maes usai tim berjuluk Tricolores itu kesulitan keluar dari zona merah di Eredivisie 2024/2025.

Baca Juga: Sama-Sama Minati Jay Idzes, AC Milan Berikan Tanda Bakal Tikung Inter Milan?

Karena resmi berpisah, kursi kepelatihan Willem II saat ini tengah kosong dan ditempati oleh pelatih interim atau pelatih sementara, Kristof Aelbercht.

Willem II pun tak ingin membiarkan kursi kepelatihan itu kosong dalam waktu lama, sehingga klub tersebut mulai bergerilya mencari pelatih baru di akhir musim.

Dari sekian banyak pelatih di Belanda, ada lima kandidat yang diyakini layak menggantikan Peter Maes. Dari lima kandidat itu, salah satunya adalah Denny Landzaat.

Selain Denny Landzaat, ada nama pelatih NEC Nijmegen, Rogier Meijer. Lalu ada pula John Stegeman selaku asisten pelatih Royal Antwerp dan Erwin van de Looi yang baru berpisah dengan Heracles.

Hanya saja dari nama-nama itu, Denny Landzaat menjadi salah satu kandidat terkuat karena koneksi yang dimilikinya dengan Willem II.

Sebagai informasi, Denny Landzaat pernah membela Willem II dua kali, yakni dari 1999-2004 dan pada 2014 lalu sebelum gantung sepatu.

Selama dua kali membela Willem II, Denny Landzaat mencatatkan total 160 penampilan dengan koleksi 39 gol dan 13 assist, serta menjuarai Eerste Divisie pada 2014.

Usai gantung sepatu, Denny Landzaat juga pernah bertugas sebagai asisten pelatih Willem II selama semusim, yakni pada musim 2021/2022.

Dengan koneksi yang dimilikinya itu, Denny Landzaat pun dipercaya bisa mengisi kursi kepelatihan Willem II yang ditinggalkan Peter Maes.

Tak hanya soal koneksi, Denny Landzaat juga dinilai punya kapasitas melatih karena berpengalaman sebagai asisten pelatih di Feyenoord, Al Ittihad, Al Taawoun, Lech Poznan, dan Ferencvaros.

Denny Domingues Landzaat, lahir di Amsterdam, Belanda, pada 6 Mei 1976, adalah mantan pemain sepak bola profesional yang kini menjadi asisten pelatih tim nasional Indonesia. Pria berusia 48 tahun ini memiliki darah Maluku dari ibunya.

Sebagai pemain, Landzaat berposisi sebagai gelandang bertahan atau gelandang tengah. Ia memulai karier profesionalnya di Ajax pada tahun 1995, sebelum malang melintang di berbagai klub seperti MVV Maastricht, Willem II, AZ Alkmaar, Wigan Athletic, Feyenoord, dan FC Twente. Ia juga pernah memperkuat tim nasional Belanda sebanyak 38 kali dan turut serta dalam Piala Dunia 2006.

Setelah pensiun sebagai pemain pada tahun 2014, Landzaat melanjutkan kariernya di dunia kepelatihan. Ia tercatat pernah menjadi asisten pelatih di beberapa klub Eropa, termasuk Jong AZ, Feyenoord, Lech Poznan, dan Ferencváros. Pada Januari 2025, ia ditunjuk sebagai asisten pelatih timnas Indonesia, mendampingi pelatih kepala Patrick Kluivert. Pengalaman bermain di level tinggi dan pengalamannya sebagai asisten pelatih di berbagai klub diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sepak bola Indonesia.

Felix Indra Jaya