Sementara itu, perhatian besar justru mengarah ke papan bawah klasemen. Persaingan untuk menghindari degradasi berlangsung ketat dan penuh tekanan.
Sampai dengan pekan ke-30, belum ada satu pun tim yang secara matematis dipastikan turun kasta ke Liga 2. Beberapa tim terus berjuang untuk meraih poin demi menjauh dari zona merah, membuat setiap laga sisa menjadi seperti partai final.
PSS Sleman menjadi tim yang paling rawan, dengan hanya mengumpulkan 22 poin sejauh ini. Jika tidak segera bangkit, tim Elang Jawa berisiko besar terdegradasi.
Kemudian di atasnya, PSIS Semarang yang musim lalu sempat bersaing di papan atas kini justru terseok-seok dengan 25 poin. Semen Padang yang merupakan tim promosi juga berada dalam tekanan besar, tertahan di angka 28 poin.
Barito Putera dengan 29 poin masih belum aman, sementara Persis Solo dan Madura United yang mengoleksi 32 dan 33 poin pun belum sepenuhnya terbebas dari ancaman.
Dengan empat pekan tersisa, situasi masih sangat cair. Satu kemenangan bisa mengubah posisi tim secara signifikan di klasemen.
Namun sebaliknya, satu kekalahan bisa menyeret tim makin dekat ke jurang degradasi. Tim-tim yang berada di zona rawan tentu akan mengandalkan pemain-pemain kunci mereka serta dukungan penuh dari suporter untuk menuntaskan musim dengan selamat.
Liga 1 musim ini membuktikan bahwa persaingan tidak hanya terjadi di papan atas. Ketegangan dan drama justru bisa lebih terasa di zona bawah, di mana nasib klub ditentukan dalam beberapa pekan terakhir.
Bagi banyak tim, kelangsungan hidup di kasta tertinggi adalah segalanya—baik dari sisi finansial, reputasi, maupun kelanjutan proyek jangka panjang mereka.
Baca Juga: Hanif Sjahbandi: Pukulan Telak Buat Persija Jakarta
Dengan kondisi yang semakin menegangkan ini, para pecinta sepak bola nasional bisa berharap pada laga-laga seru dan penuh tensi di sisa kompetisi. Setiap poin akan menjadi sangat berarti, baik dalam perburuan gelar juara maupun dalam upaya bertahan di Liga 1.