Suara.com - Sorotan tajam tertuju kepada kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes. Blunder fatalnya membuat Venezia gagal menang dalam periode krusial untuk terhindar dari terkaman degradasi ke Serie B.
Venezia kembali gagal meraih kemenangan dalam lanjutan Liga Italia 2024/25. Pada laga pekan ke-35 melawan Torino di Stadion Olimpico Turin, Sabtu (3/5) malam WIB, tim asuhan Eusebio Di Francesco hanya mampu bermain imbang 1-1.
Sebelumnya, Venezia sempat menjebol gawang Torino lewat sontekan Christian Gytkjær. Sayangnya, gol tersebut dianulir oleh VAR karena Gytkjær berada dalam posisi offside saat bola mengenai Alessio Zerbin sebelum masuk ke gawang.
Pada babak kedua, tekanan dari Torino meningkat signifikan. Pergantian strategi yang dilakukan pelatih Paolo Vanoli membuat lini pertahanan Venezia semakin tertekan.
Meski Ionut Radu tampil impresif di bawah mistar Venezia dengan beberapa penyelamatan krusial, satu kesalahan dari Jay Idzes mengubah arah pertandingan.
Bek berdarah Indonesia-Belanda itu melakukan handball di dalam kotak penalti saat mencoba menghalau bola silang.
Setelah meninjau ulang kejadian lewat VAR, wasit menunjuk titik putih. Nikola Vlasic yang tampil sebagai eksekutor berhasil mengecoh Radu dan mencetak gol penyeimbang bagi Torino.
Blunder ini jelas menjadi titik balik dalam laga tersebut. Kesalahan Jay Idzes bukan hanya membuat Venezia kehilangan tiga poin penting, tapi juga memperburuk posisi mereka di klasemen.
Venezia Makin Terpuruk di Ambang Degradasi
Baca Juga: Jay Idzes: Semua Masih Mungkin Terjadi
![Bek Timnas Indonesia, Jay Idzes saat membela Venezia. [Dok. IG/@jayidzes]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/02/39669-bek-timnas-indonesia-jay-idzes-saat-membela-venezia-dok-igatjayidzes.jpg)
Hasil imbang ini memperpanjang puasa kemenangan Venezia, dan situasi mereka di klasemen kian mengkhawatirkan.
Saat ini, Venezia masih terdampar di peringkat ke-18 dengan 26 poin. Mereka tertinggal satu angka dari Lecce yang berada di zona aman, tepat di posisi ke-17.
Dengan hanya tiga laga tersisa, peluang Venezia untuk keluar dari zona merah semakin menipis.
Setiap kesalahan di sisa musim bisa berakibat fatal — dan blunder Jay Idzes menjadi contoh nyata bagaimana satu momen bisa merusak keseluruhan perjuangan tim.
Di sisi lain, Torino yang tampil konsisten sepanjang musim, kini duduk di peringkat ke-10 dengan 44 poin. Mereka sudah relatif aman dari ancaman degradasi, namun juga sulit untuk mengejar posisi Eropa.
Tekanan untuk Jay Idzes dan Masa Depannya
Performa Jay Idzes pada laga ini tentu menjadi bahan evaluasi. Sebagai pemain yang digadang-gadang menjadi andalan lini belakang, terutama setelah resmi membela Timnas Indonesia, kesalahan seperti ini menjadi pukulan berat bagi karier dan kepercayaan dirinya.
Namun, dalam sepak bola, satu kesalahan tidak mendefinisikan segalanya. Masih ada waktu bagi Idzes untuk menebus kesalahan dan menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain bertahan tangguh.
Apalagi, laga-laga sisa akan sangat menentukan nasib Venezia dan juga masa depan banyak pemain di klub tersebut.
Pertandingan antara Torino vs Venezia bukan hanya sekadar skor 1-1. Ini menjadi momen krusial yang bisa menentukan arah masa depan Venezia di Serie A.
Jay Idzes, yang selama ini dikenal solid, harus menerima kenyataan pahit: satu keputusan buruk di atas lapangan bisa berdampak besar terhadap tim dan reputasinya.
Kini, perjuangan bertahan di kasta tertinggi Italia menjadi lebih berat bagi Venezia. Mereka harus tampil sempurna di sisa laga dan berharap hasil tim lain berpihak kepada mereka. Bagi Idzes, inilah waktunya untuk bangkit — sebelum semuanya terlambat.