Keduanya memegang kendali atas 51 persen saham klub tersebut, yang menandakan bahwa mereka memiliki suara dominan dalam pengambilan keputusan strategis klub.
Menariknya, porsi kepemilikan tersebut dibagi secara merata antara keduanya. Masing-masing, baik Erick Thohir maupun Anindya Bakrie, memiliki 25,5 persen saham dari total kepemilikan.
Erick Thohir, yang dikenal sebagai pengusaha, mantan Presiden Inter Milan, serta Menteri BUMN Republik Indonesia, membeli saham mayoritas ini dari pemilik sebelumnya, yaitu pebisnis asal Thailand, Sumrith Thanakarnjanasuth.
Sebelum akuisisi ini, Erick Thohir sudah menjadi bagian dari struktur kepemilikan Oxford United, namun statusnya hanya sebagai pemilik saham minoritas. Dengan pembelian saham terbaru ini, posisinya berubah signifikan menjadi pemilik mayoritas bersama Anindya Bakrie.
Langkah akuisisi ini merupakan bagian dari strategi investasi jangka panjang yang tidak hanya menunjukkan minat terhadap industri olahraga global, tetapi juga menjadi bukti kepercayaan diri investor Indonesia dalam mengelola klub sepak bola di luar negeri.
(Antara)