Sayangnya, dari total 10 penampilannya bersama FC Dallas musim ini, kiper berdarah Indonesia-Belanda itu telah kebobolan 19 gol dan baru mencatatkan satu kali clean sheet.
Catatan tersebut tentu menimbulkan kekhawatiran, terlebih posisi FC Dallas di klasemen Wilayah Barat juga belum aman.
Saat ini FC Dallas duduk di posisi kesembilan klasemen sementara Wilayah Barat dengan koleksi 15 poin. Hanya tim-tim yang finis di tujuh besar klasemen akhir wilayah yang mendapatkan tiket otomatis ke fase berikutnya.
Peringkat kedelapan dan kesembilan masih harus menjalani babak play-off untuk tetap bertahan di persaingan menuju babak utama MLS.
Jika performa negatif ini terus berlanjut, FC Dallas berpotensi disalip oleh tim-tim di bawahnya yang baru bermain 10 kali dan memiliki peluang mengumpulkan poin lebih.

Kinerja Maarten Paes pun ikut menjadi sorotan mengingat perannya yang vital sebagai benteng terakhir pertahanan tim.
Sebagai tambahan informasi, posisi tim di klasemen MLS sangat krusial bukan hanya untuk lolos ke babak lanjutan, tetapi juga untuk mendapatkan jatah ke Liga Champions CONCACAF, ajang tertinggi antarklub di kawasan Amerika Utara, Tengah, dan Karibia.
Oleh karena itu, performa individu pemain kunci seperti Paes sangat memengaruhi nasib klub secara keseluruhan.
Bagi Timnas Indonesia, penurunan performa Maarten Paes tentu menjadi perhatian khusus.
Baca Juga: Selamat Datang Shin Tae-yong! Tak Sabar Bertemu di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
Sebagai penjaga gawang naturalisasi yang diharapkan bisa memperkuat lini pertahanan skuad Garuda, konsistensi di level klub sangat penting sebagai modal menjelang laga-laga internasional berikutnya.