Resmi! Erick Thohir Umumkan Beberapa Pemain Timnas Indonesia Cedera Jelang Lawan China dan Jepang

Rabu, 07 Mei 2025 | 07:42 WIB
Resmi! Erick Thohir Umumkan Beberapa Pemain Timnas Indonesia Cedera Jelang Lawan China dan Jepang
Usai pertandingan, Kevin Diks tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. Bek naturalisasi asal Belanda itu mengungkapkan bahwa ia dan rekan-rekannya sudah memberikan segalanya di atas lapangan, tetapi hasil akhirnya tidak sesuai harapan. (IG Kevin Diks)

Suara.com - Menjelang dua laga penting melawan China dan Jepang dalam lanjutan kualifikasi, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa tidak akan ada tambahan pemain naturalisasi baru di skuad Timnas Indonesia. Keputusan ini diambil untuk menjaga kekompakan tim dan memaksimalkan waktu persiapan yang ada.

Pertandingan timnas Indonesia melawan China akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 5 Juni 2025. Laga kandang ini menjadi krusial bagi Skuad Garuda karena merupakan momen penting untuk mengumpulkan poin demi menjaga peluang lolos ke babak selanjutnya.

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 10 Juni 2025, Indonesia dijadwalkan melawat ke markas Jepang di Stadion Suita City, laga tandang yang tak kalah berat dalam menentukan nasib di fase berikutnya.

Disiarkan Malam Hari! Ini Jadwal Timnas Indonesia vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026. [Dok. IG @TimnasIndonesia]
Disiarkan Malam Hari! Ini Jadwal Timnas Indonesia vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026. [Dok. IG @TimnasIndonesia]

Menanggapi berbagai pertanyaan publik terkait potensi munculnya nama-nama baru dari skema naturalisasi, Erick Thohir memastikan bahwa fokus utama saat ini bukan pada perekrutan pemain baru.

Menurutnya, stabilitas tim menjadi prioritas utama, terutama karena beberapa pemain masih dalam masa pemulihan cedera dan waktu persiapan yang cukup mepet.

Dalam penjelasannya, Erick menyoroti pentingnya memulai pemusatan latihan lebih awal agar para pemain bisa beradaptasi dan membentuk chemistry secara optimal.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa tidak semua pemain tersedia, mengingat beberapa nama dari tim senior juga bermain di kelompok usia U-23.

Hal ini bisa menimbulkan tumpang tindih jadwal, terutama ketika dua ajang berbeda berlangsung dalam waktu berdekatan.

Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks saat memperkuat FC Copenhagen (dok. tmssl.akamaized.net)
Pemain Timnas Indonesia, Kevin Diks saat memperkuat FC Copenhagen (dok. tmssl.akamaized.net)

"Tidak ada (penambahan pemain), kita akan pertahankan skuad yang sudah ada. Penting bagi tim untuk bisa mulai latihan lebih awal, apalagi dengan kondisi beberapa pemain yang sedang mengalami cedera," ujar Erick saat ditemui di Mandiri University, Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Baca Juga: Media Internasional Shock Timnas Indonesia Bakal Naturalisasi Pemain Premier League

Fenomena ini bukan hal baru dalam sepak bola nasional, di mana beberapa pemain kerap kali ditarik untuk memperkuat lebih dari satu level timnas.

Maka dari itu, pengelolaan skuad yang efisien menjadi sangat penting, termasuk memastikan pelatih memiliki kedalaman tim yang memadai.

Dalam skema ideal, dibutuhkan minimal dua pemain untuk setiap posisi atau istilah populernya “2x11 pemain”, agar pelatih tetap memiliki opsi ketika menghadapi situasi darurat seperti cedera atau akumulasi kartu.

Lebih jauh, Erick menekankan bahwa pembentukan skuad Timnas Indonesia saat ini sudah mengarah pada strategi jangka panjang. Proses naturalisasi yang telah dilakukan sebelumnya sudah menghasilkan beberapa nama potensial yang kini menjadi andalan dalam tim utama.

Oleh karena itu, memperkuat koordinasi internal dan mempercepat adaptasi menjadi langkah yang dinilai lebih efektif ketimbang menambah nama baru di saat genting.

Dari sisi teknis, keputusan ini juga memberi ruang bagi pemain lokal untuk terus berkembang dan menunjukkan kapasitasnya di level internasional.

Pelatih kepala dan tim teknis PSSI pun terus melakukan evaluasi terhadap performa pemain, baik yang berkompetisi di Liga 1 maupun yang bermain di luar negeri.

Namun, untuk jangka pendek menjelang laga melawan China dan Jepang, tidak akan ada intervensi berupa rekrutmen pemain tambahan.

Kebijakan ini selaras dengan filosofi pembangunan sepak bola yang berkelanjutan. Fokus tidak hanya pada hasil jangka pendek, tetapi juga pembentukan fondasi tim yang solid dalam menghadapi berbagai kompetisi mendatang, baik di level regional maupun internasional.

Di sisi lain, masyarakat dan penggemar sepak bola nasional tetap menaruh harapan tinggi pada skuad Garuda. Harapan itu muncul dari penampilan apik Timnas Indonesia dalam beberapa laga terakhir yang memperlihatkan semangat juang dan kualitas permainan yang terus meningkat.

Konsistensi menjadi kunci utama, dan untuk mencapainya, kestabilan internal skuad menjadi salah satu faktor yang tak boleh diabaikan.

Seiring dengan semakin dekatnya jadwal pertandingan, PSSI terus memantau kondisi fisik dan mental pemain serta menyiapkan segala hal teknis yang dibutuhkan untuk mendukung pelatih dan seluruh tim.

Keputusan untuk tidak menambah pemain naturalisasi pada fase ini bisa dinilai sebagai langkah strategis yang berfokus pada kekuatan kolektif dan efektivitas latihan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI