![Sandy Walsh Harus Patuhi Perintah Pelatih Australia Jelang Timnas Indonesia vs China, Kok Bisa? [Dok. IG Sandy Walsh]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/06/60497-sandy-walsh.jpg)
Nama lain yang mengalami nasib tak jauh berbeda adalah Sandy Walsh. Bek kanan yang memperkuat Yokohama F. Marinos ini sempat menjadi andalan sejak kedatangannya pada Februari 2025. Namun, perlahan posisinya mulai tergeser.
Pada laga krusial melawan Al Nassr di ajang ACL Elite, Sandy bahkan hanya menjadi penonton dari pinggir lapangan.
Hingga kini, ia baru mencatatkan lima penampilan di J1 League, dengan hanya tiga kali tampil sebagai starter.
Rafael Struick: Nyaris Tak Terpakai di Brisbane Roar
![Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick semakin terbenam di Brisbane Roar. [Dok. IG Rafael Struick]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/26/83116-penyerang-timnas-indonesia-rafael-struick-semakin-terbenam-di-brisbane-roar.jpg)
Kondisi paling ekstrem dialami Rafael Struick. Penyerang muda ini nyaris tidak mendapat kesempatan bermain bersama Brisbane Roar di Australia.
Meski sempat menjanjikan di awal musim, dalam 12 pertandingan terakhir ia hanya dimainkan satu kali. Sembilan kali absen dari daftar susunan pemain dan lima kali hanya menjadi cadangan tanpa menit bermain.
Yang mengkhawatirkan, tidak ada kejelasan dari pihak klub maupun pelatih mengenai alasan di balik penurunan menit bermainnya tersebut.
Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan Struick, baik di level klub maupun timnas.
Pertanyaan Besar: Masih Relevankah Pemain Diaspora?
Baca Juga: Ranking FIFA Timnas Malaysia Terbaru, Erick Thohir Kangen Diadu dengan Timnas Indonesia
Fenomena menurunnya jam bermain para pemain diaspora Indonesia menjadi tanda tanya besar bagi masa depan skuad Garuda. Apakah ini hanya kebetulan? Atau justru mengindikasikan bahwa para pemain diaspora mulai kehilangan daya saing di liga-liga Asia?