Ironi Pemain Diaspora Indonesia: Memulai di Eropa, Meredup di Tanah Asia

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 07 Mei 2025 | 19:01 WIB
Ironi Pemain Diaspora Indonesia: Memulai di Eropa, Meredup di Tanah Asia
Sandy Walsh dan Rafael Struick saat bermain untuk Timnas Indonesia. Ironi Pemain Diaspora Indonesia: Memulai di Eropa, Meredup di Tanah Asia [Dok. IG Sandy Walsh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harapan besar sempat disematkan kepada para pemain diaspora Indonesia sebagai pilar masa depan sepak bola Tanah Air. Keberadaan mereka di skuad Garuda memberikan angin segar, terlebih karena banyak dari mereka ditempa di sistem sepak bola Eropa yang lebih maju.

Saat ini, Timnas Indonesia di bawah komando pelatih Patrick Kluivert dihuni oleh 19 pemain keturunan. Kehadiran mereka memberikan warna baru dalam permainan timnas, terutama karena beberapa telah mencicipi atmosfer kompetisi elite di Eropa sebelum akhirnya berlabuh ke klub-klub Asia seperti di Jepang, Malaysia, dan Australia.

Namun, seiring berjalannya waktu, fenomena mengkhawatirkan mulai muncul. Beberapa pemain diaspora yang awalnya digadang-gadang sebagai tulang punggung tim nasional kini justru mulai kehilangan tempat di klubnya masing-masing. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah sinar para pemain diaspora mulai meredup di Asia?

Jordi Amat: Dari Kapten JDT ke Bangku Cadangan

Jordi Amat saat membela JDT. (Instagram/jordiamat5)
Jordi Amat saat membela JDT. (Instagram/jordiamat5)

Salah satu nama yang mencolok dalam fenomena ini adalah Jordi Amat. Bek naturalisasi ini sebelumnya tampil impresif bersama Johor Darul Ta’zim (JDT) di Liga Malaysia.

Dalam kurun tiga musim, ia sukses mempersembahkan enam trofi bagi klub berjuluk Southern Tigers tersebut, bahkan menjabat sebagai kapten tim.

Namun, performa gemilang itu tampaknya mulai meredup. Musim ini, Jordi hanya mencatatkan 15 penampilan dari 24 laga JDT.

Penurunan jam terbang ini makin terasa ketika dalam laga internasional kontra Australia dan Bahrain pada Maret lalu, Jordi tidak dimainkan dan hanya duduk di bangku cadangan.

Meski demikian, Jordi mengaku tetap bangga bisa membela JDT. “Tidak dapat dimungkiri saya sangat bangga mengenakan kostum JDT,” ujar Jordi.

Baca Juga: Ranking FIFA Timnas Malaysia Terbaru, Erick Thohir Kangen Diadu dengan Timnas Indonesia

Sandy Walsh dan Nasib Serupa di Jepang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI