PSSI Pastikan Pelaku Rasisme Akan Dilarang Masuk GBK

Rabu, 07 Mei 2025 | 20:04 WIB
PSSI Pastikan Pelaku Rasisme Akan Dilarang Masuk GBK
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga di Jakarta (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) menyatakan komitmennya untuk menyelidiki secara menyeluruh insiden dugaan ujaran rasis yang terjadi dalam laga putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia melawan Bahrain. Pertandingan tersebut digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada 25 Maret 2025 dan berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 untuk Indonesia.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan bahwa pihaknya kini tengah memproses laporan mengenai adanya perilaku tidak pantas yang ditunjukkan oleh sebagian suporter dalam pertandingan tersebut.

Perilaku tersebut dinilai mencederai semangat sportivitas yang selama ini dijunjung dalam pertandingan internasional.

PSSI bakal tugaskan wasit Liga 1 dan Liga 2 untuk pimpin semifinal maupun final sepak bola PON.  (pssi.org)
PSSI bakal tugaskan wasit Liga 1 dan Liga 2 untuk pimpin semifinal maupun final sepak bola PON. (pssi.org)

PSSI saat ini melakukan proses identifikasi terhadap pelaku ujaran rasis. Meski dihadapkan pada tantangan teknis, seperti keterbatasan kamera pengawas (CCTV) yang tidak memiliki fitur perekaman suara, upaya pencocokan dengan tayangan siaran televisi tengah dilakukan.

Langkah ini dinilai penting untuk memastikan kebenaran informasi dan menghindari tuduhan yang tidak berdasar.

"Memang benar, CCTV kami enggak punya suara, itu jadi kelemahan juga. Tapi nanti kita klopkan sama tayangan TV, klop nanti. Pasti akan ada yang kami hukum enggak bisa masuk GBK," kata Arya kepada Antara, Rabu (7/5/2025).

PSSI menegaskan bahwa jika pelaku berhasil diidentifikasi, maka sanksi tegas akan dijatuhkan. Salah satu bentuk hukuman yang disiapkan adalah larangan masuk ke stadion GBK dalam pertandingan selanjutnya.

Pendekatan ini merupakan bagian dari strategi PSSI untuk menjaga marwah sepak bola nasional dan menjadikan stadion sebagai ruang aman dan nyaman bagi seluruh penonton dari latar belakang mana pun.

Di luar dugaan tindakan rasisme tersebut, pertandingan kontra Bahrain juga menyisakan sorotan lain yang sempat viral di media sosial.

Baca Juga: Selamat Tinggal, Elkan Baggott Pergi

Momen tersebut berkaitan dengan aksi seorang suporter yang mengambil secara sepihak jersey milik Marselino Ferdinan yang sebenarnya ditujukan untuk seorang bocah bernama Kenneth.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI