Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mendukung adanya langkah hukum yang dilakukan kepada pelaku tindakan rasis yang menimpa dua pemain Malut United Yance Sayuri dan Yakob Sayuri. Bagi Erick Thohir harus ada efek jera supaya tak terjadi lagi di kemudian hari.
Yance dan Yakob Sayuri menjadi korban rasis saat memperkuat timnya Malut United saat berhadapan dengan Persib Bandung pada 2 Mei lalu. Serangan rasis kepada dua bersaudara itu terjadi di sosial media.
Yance dan Yakob mendapat sejumlah pesan bernada rasis di sosial media miliknya. Bahkan, ada juga kalimat-kalimat ancaman yang dilontarkan.

Bukan cuma itu, keluarga dari kedua pemain tersebut menjadi sasaran. Tentu hal ini sudah mencoreng sepak bola yang menjunjung tinggi nilai sportifitas.
Wajar jika Erick Thohir juga geram dengan apa yang dilakukan para pelaku. Bahkan, PSSI berencana akan mendampingi Yance dan Yakob untuk melanjutkan proses hukum.
"Saya menentang keras, makanya saya bikin video. Bahkan, saya minta PSSI untuk membantu dalam proses hukum. Ya, kami sudah ikut bantu ke polisi," kata Erick Thohir di Tangerang Selatan, Selasa (6/5/2025).
"Karena saya sejak awal, ketika kita juga waktu itu bertanding dengan Guinea, ada isu rasisme. Kita kalah dari mereka 0-2 waktu itu di kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Kita juga mengajak agar tidak boleh ada rasisme."
"Kalah menang itu biasa, apalagi mengkritik bangsa kita sendiri. Kita di bawah Pancasila, ada yang putih, hitam, keriting, lurus, sipit, belo, matanya hitam."
"Kemarin saya lihat di media sosial ada suporter matanya biru, keren juga, suku apa itu kemarin? Viral. Bangsa Indonesia ada yang matanya biru, tidak pakai softlens," kata Erick Thohir.
Baca Juga: Shin Tae-yong Ramal Nasib Terbaru Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: Saya Rasa Bisa..

Hal senada juga disampaikan Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus. Pihaknya mengutuk keras tindakan tak terpuji itu.