Suara.com - KAS Eupen resmi melepas pemain Timnas Indonesia Shayne Pattynama. Mereka sepakat untuk mengakhiri kontrak.
Hal itu diumumkan secara resmi oleh akun Instagram KAS Eupen. Pemain Timnas Indonesia akan meninggalkan klub setelah musim2024/2025.
"KAS Eupen mengucapkan terima kasih atas komitmen dan mendoakan yang terbaik untuknya baik di tingkat olahraga maupun pribadi - terutama dengan tim nasional Indonesia," tulis KAS Eupen, Kamis (8/5/2025) sore.

Nama Shayne Elian Jay Pattynama semakin mencuat di kalangan pencinta sepak bola Indonesia.
Lahir di Lelystad, Belanda pada 11 Agustus 1998, pemain bertinggi badan 1,85 meter ini kini resmi memperkuat Timnas Indonesia.
Kiprahnya menarik perhatian publik bukan hanya karena performanya di atas lapangan, tetapi juga karena kisah perjalanan naturalisasinya yang menyentuh.
Mengawali karier sejak usia dini, Shayne memulai langkahnya di klub lokal SV Lelystad '67 pada tahun 2004.
Tiga tahun kemudian, bakatnya menarik perhatian akademi bergengsi Ajax Amsterdam.
Selama tiga tahun (2007-2010), ia digembleng dalam sistem pelatihan Ajax sebelum hijrah ke akademi FC Utrecht. Di Utrecht, Shayne mengasah kemampuan sepak bolanya hingga tahun 2017.
Baca Juga: 4 Pemain Timnas Indonesia Paling Tajir Era Patrick Kluivert, Ups Sorry Gak Ada Pemain Lokal
![Shayne Pattynama kian Meredup, harga pasar turun terus! [Dok. IG/@statuspro_id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/30/35728-shayne-pattynama.jpg)
Langkah profesionalnya dimulai saat bergabung dengan Jong Utrecht, tim cadangan dari FC Utrecht, yang bermain di Eerste Divisie — liga kasta kedua di Belanda.
Dalam dua musim (2017–2019), Shayne mencatatkan total 41 penampilan. Penampilan solidnya di lini pertahanan membuat SC Telstar, klub lain di Eerste Divisie, tertarik merekrutnya pada pertengahan 2019.
Di sana, ia terus berkembang dan menunjukkan potensi besar selama hampir dua musim.
Pada April 2021, Shayne membuat keputusan penting dengan hijrah ke Norwegia.
Ia bergabung dengan Viking FK, tim yang berlaga di kasta tertinggi Liga Norwegia, Eliteserien.
Di sinilah namanya mulai dikenal lebih luas setelah mencetak gol pertamanya dalam kemenangan 4–1 atas Vålerenga pada 13 Juni 2021.
Tak hanya tampil di kompetisi domestik, Shayne juga dipercaya tampil di ajang Eropa, yakni UEFA Conference League 2022/2023, dengan total enam penampilan selama fase kualifikasi.
Karier klubnya berlanjut ke level yang lebih kompetitif pada awal 2024, ketika Shayne menandatangani kontrak dengan K.A.S. Eupen, salah satu klub peserta Liga Pro Belgia.
Kepindahannya ini semakin mengukuhkan statusnya sebagai pemain yang terus berkembang di level Eropa.
Namun, yang membuat Shayne benar-benar istimewa bagi Indonesia adalah keputusannya untuk menjadi bagian dari skuad Merah Putih.
Dengan darah Indonesia yang mengalir dari ayahnya yang berasal dari Semarang dan keturunan Maluku, Shayne resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada Januari 2023. Proses naturalisasi ini membuka pintu baginya untuk tampil di level internasional membela negara leluhurnya.
Debutnya bersama Timnas Indonesia berlangsung pada 19 Juni 2023 dalam pertandingan melawan juara dunia, Argentina.
Meski hasil pertandingan tidak berpihak kepada Indonesia, namun kehadiran Shayne di lini pertahanan memberi warna baru bagi tim nasional.
Tak lama berselang, tepatnya pada 16 November 2023, Shayne mencetak gol internasional pertamanya dalam laga Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 menghadapi Irak.
Meski Indonesia kalah 5–1, gol tersebut menjadi momen penting dalam karier internasionalnya.
Langkah Shayne Pattynama menjadi contoh inspiratif bagi para pemain diaspora lainnya.
Selain menghadirkan kualitas permainan Eropa ke dalam skuad Garuda, ia juga menunjukkan komitmen tinggi untuk membela Indonesia di kancah dunia.
Dalam beberapa kesempatan, pelatih tim nasional menyebut bahwa kontribusi Shayne bukan hanya dalam permainan, tetapi juga dalam semangat dan profesionalisme yang ditunjukkannya di dalam maupun luar lapangan.
Melihat perkembangan kariernya yang terus menanjak, Shayne berpotensi menjadi salah satu pemain andalan Indonesia untuk menghadapi berbagai ajang internasional di masa depan.
Ia membuktikan bahwa dengan semangat dan dedikasi, seorang pemain diaspora dapat menjadi bagian penting dalam pembangunan sepak bola nasional.