FIFA mendasarkan keputusannya pada laporan sistem anti-diskriminasi yang aktif memantau jalannya pertandingan.
Hasil evaluasi menunjukkan adanya perilaku tidak pantas dari sebagian suporter Indonesia yang dinilai tidak mencerminkan semangat fair play dalam laga internasional.
Suporter di Tribun Utara dan Selatan Jadi Perhatian
![Suporter Timnas Indonesia memberi dukungan saat pertandingan Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (25/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/26/14440-timnas-indonesia-vs-bahrain-kualifikasi-piala-dunia-2026-timnas-dulu-baru-mudik.jpg)
FIFA secara khusus menyoroti aksi suporter yang berada di tribun utara dan selatan Stadion Gelora Bung Karno.
Insiden paling mencolok terjadi pada menit ke-80 pertandingan, ketika ratusan suporter—diperkirakan antara 200 hingga 300 orang—melontarkan yel-yel yang bernada xenofobia dan mengarah kepada tim tamu, Bahrain.
Atas temuan tersebut, FIFA menekankan kembali pentingnya menjaga nilai-nilai sportivitas serta sikap anti-diskriminasi dalam setiap pertandingan, terutama di level internasional.
Organisasi sepak bola tertinggi dunia itu juga mengingatkan bahwa federasi nasional bertanggung jawab atas perilaku pendukungnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, PSSI menyatakan akan menindaklanjuti sanksi ini dengan serius.
Federasi berkomitmen menjadikan insiden ini sebagai pelajaran penting untuk memperbaiki tata kelola pertandingan dan menjaga nama baik sepak bola Indonesia di mata dunia.
Baca Juga: Kalahkan Pemain Manchester United, Mees Hilgers Masuk Daftar Bek Terbaik di Liga Eropa
Dengan adanya pembatasan kapasitas penonton pada laga kontra China nanti, PSSI juga diharapkan mengambil langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang.