Resmi! FIFA Jatuhkan Sanksi ke Indonesia

Minggu, 11 Mei 2025 | 11:43 WIB
Resmi! FIFA Jatuhkan Sanksi ke Indonesia
Thom Haye Saat Melakoni Laga Debutnya Bersama Timnas Indonesia.(Instagram/timnas.indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Laga kandang selanjutnya bagi Indonesia dijadwalkan berlangsung pada 5 Juni 2025 melawan China dalam lanjutan babak kualifikasi. Meskipun demikian, FIFA memberikan kelonggaran tertentu dalam pelaksanaan hukuman tersebut.

PSSI diberi opsi untuk mengalokasikan 15 persen kursi yang ditutup tersebut kepada komunitas yang memiliki misi anti-diskriminasi atau kelompok tertentu seperti keluarga atau pelajar, dengan syarat mereka wajib memasang atribut atau spanduk bertema anti-diskriminasi di area tersebut.

PSSI juga diminta menyampaikan rencana tempat duduk secara detail kepada FIFA selambat-lambatnya 10 hari sebelum pertandingan dimulai.

Ini menjadi bagian dari evaluasi dan kontrol yang dilakukan FIFA agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.

Dalam konteks global, FIFA memang menunjukkan komitmen kuat dalam memerangi diskriminasi dalam segala bentuk, baik rasisme, xenophobia, maupun ujaran kebencian.

Kasus-kasus seperti ini bukan pertama kali terjadi, dan federasi sepak bola dunia telah berulang kali menekankan pentingnya peran federasi nasional dalam mencegah perilaku negatif dari penonton maupun pihak terkait lainnya.

Kejadian ini tentu menjadi pelajaran penting bagi Indonesia dalam menjaga citra positif sepak bola nasional di mata dunia.

Tidak hanya berimbas pada aspek finansial, sanksi seperti ini juga bisa memengaruhi atmosfer pertandingan serta dukungan moral bagi pemain di lapangan.

PSSI diharapkan mampu mengambil langkah-langkah nyata untuk membina perilaku suporter, termasuk edukasi berkala tentang pentingnya menjunjung tinggi nilai fair play dan menghormati lawan dalam setiap pertandingan.

Baca Juga: Selamat Datang! Dean James Bagikan Kabar Baik Jelang Timnas Indonesia vs China

Kampanye anti-diskriminasi pun menjadi agenda yang perlu digencarkan, baik melalui media sosial, stadion, hingga sekolah-sekolah sepak bola.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI