Suara.com - Beberapa jam sebelum kick off pertandingan BRI Liga 1 antara Persik Kediri vs Arema FC di Stadion Kanjuruhan, Ze Valente dkk kirim doa untuk 135 korban Tragedi Kanjuruhan.
Skuat Persik beserta tim kepelatihan sempat menggelar doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan.
"Sebelum melaksanakan Official Training, tim Persik Kediri memanjatkan doa untuk para korban Tragedi Kanjuruhan tepatnya di Gate 13 Stadion Kanjuruhan, Kab. Malang," tulis unggahan akun Persik.
"Doa bersama juga dilakukan tim di tengah lapangan sebelum latihan dilangsungkan," sambung tim berjuluk Macan Putih tersebut.
Namun doa dari pemain Persik itu justru dibalas dengan aksi barbar oknum suporter.
Dari video yang beredar di sosial media dan diterima redaksi Suara.com, bus pemain Persik dilempar hingga menyebabkan kaca bus pecah.
Diduga pelaku pelemparan ialah oknum suporter Arema FC atau yang biasa disebut Aremnia.
Kapten Persik, Ze Valente di unggahan akun Instagram miliknya menyindir aksi barbar yang terjadi pasca pertandingan melawan Arema FC.
"We never learn. But its better not to say what i think," tulis Valente.
Baca Juga: Bus Persik Diserang Oknum Suporter, Arema FC: Itu di Luar Kendali Kami
Pada unggahan itu, Valente menyertakan foto kondisi bus Persik yang rusak di bagian depan.
Unggahan akun Instagram @goaltime_info juga memberikan informasi bahwa akibat pelemparan batu tersebut sejumlah pemain dan ofisila tim Persik terluka.
Sementara itu, dari informasi yang diunggah akun @infojatim24, pelatih Persik jadi salah satu korbannya.
Pada postingan tersebut, terlihat Divaldo Alves tengah diobati tim medis di bagian kepala.
"Pelatih Persik Kediri Divaldo Alves mengalami luka di kepala akibat lemparan batu yang mengenai bus pemain dan official Persik pasca pertandingan BRI Liga1 antara Arema FC dan Persik Kediri di Stadion Kanjuruhan Malang," tulis informasi akun tersebut.
Kubu Arema FC Buka Suara