3 Kerugian Shayne Pattynama Jika Gabung Buriram United, Karier Semakin Meredup?

Irwan Febri Suara.Com
Senin, 12 Mei 2025 | 14:13 WIB
3 Kerugian Shayne Pattynama Jika Gabung Buriram United, Karier Semakin Meredup?
Shayne Pattynama ketika memperkuat Timnas Indonesia. (Instagram/s.pattynama)

Suara.com - Pemain Timnas Indonesia, Shayne Pattynama, mulai dikabarkan merapat ke klub kasta tertinggi Liga Thailand, Buriram United, setelah berpisah dengan KAS Eupen. Ada beberapa kerugian yang bisa ditanggung Shayne jika bergabung ke sana.

Kabar bergabungnya Shayne Pattynama menuju Buriram United diungkapkan oleh akun Ball Thai. Mereka menyebut, Shayne jadi incaran setelah Buriram dikabarkan bakal melepas Jefferson Tabinas musim depan.

"Bek kiri Indonesia Shayne Pattynama dikabarkan tengah dikaitkan dengan Buriram United setelah mengakhiri kontraknya dengan klub divisi dua Belgia KAS Eupen," tulis media Thailand @ballthaidotcom. 

"Buriram United berminat merekrutnya untuk bergabung dengan tim. Kabar ini datang setelah adanya rumor Buriram United akan melepas Jefferson Tabinas. Bek kiri Timnas Filipina itu kontraknya akan berakhir," lanjutnya.

Shayne Pattynama tampaknya bakal menanggung sejumlah kerugian apabila dirinya benar-benar menerima tawaran dari Buriram United pada musim depan. Berikut Suara.com menyajikan ulasannya.

1. Tingkat Kompetisi

Nama penggawa Timnas Indonesia, Shayne Pattynama, tengah menjadi perbincangan saat ini menyusul munculnya rumor dirinya akan berlabuh ke Liga 1. (ig Shayne Pattynama)
Nama penggawa Timnas Indonesia, Shayne Pattynama, tengah menjadi perbincangan saat ini menyusul munculnya rumor dirinya akan berlabuh ke Liga 1. (ig Shayne Pattynama)

Liga Thailand memang memiliki tingkat kompetisi yang berbeda dibandingkan dengan liga di Eropa, tempat Shayne Pattynama menghabiskan seluruh masa kariernya sebagai pesepak bola sebelumnya. 

Tentu saja, situasi semacam ini berpotensi menghambat perkembangan kariernya jika tujuannya adalah untuk terus bermain di level sepak bola tertinggi. Apalagi, karakter kompetisinya cukup berbeda.

Meskipun demikian, ini menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi seorang pemain yang sepanjang hayatnya berkarier di Eropa. Hal yang sama juga pernah dialami Jordi Amat saat gabung Johor Darul Takzim di Malaysia.

Baca Juga: Liburan di Italia, Ole Romeny Pamer Dukungan ke Emil Audero

2. Minim Eksposure dan Visibilitas

Shayne Pattynama masih memiliki kontrak dengan KAS Eupen hingga 2026. Artinya, jika ada klub Liga 1 yang benar-benar berminat mendatangkannya, mereka harus bersedia menebus sisa kontraknya. (IG Shayne Pattynama)
Shayne Pattynama masih memiliki kontrak dengan KAS Eupen hingga 2026. Artinya, jika ada klub Liga 1 yang benar-benar berminat mendatangkannya, mereka harus bersedia menebus sisa kontraknya. (IG Shayne Pattynama)

Apabila nantinya memutuskan untuk berkarier di Thailand, Shayne Pattynama tentu harus menyadari hilangnya eksposure yang bisa didapatkannya ketika bermain bersama Buriram United.

Bermain di Liga Thailand berpotensi mengurangi visibilitas Shayne di mata para pemandu bakat Eropa. Jika ambisinya adalah kembali bermain di Benua Biru, langkah menuju Thailand bisa dibilang kurang strategis.

Sebab, Shayne berpotensi mengubur harapannya untuk kembali berkarier di Eropa jika sudah bergabung dengan klub Thailand itu.

3. Kendala Budaya dan Bahasa

Skuad Timnas Indonesia menyapa penonton usai pertandingan Sepak Bola Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Antara Indonesia melawan Jepang di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (15/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Skuad Timnas Indonesia menyapa penonton usai pertandingan Sepak Bola Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Antara Indonesia melawan Jepang di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (15/11/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Tantangan terbesar yang bakal dihadapi oleh bek kiri Timnas Indonesia itu tentu berkaitan dengan faktor adaptasi dalam hal bahasa dan budaya. Dua aspek ini bakal sangat terasa bagi Shayne di Thailand.

Bahasa lokal dan budaya setempat tentu akan sangat berbeda dengan di Eropa. Bedanya dengan di Indonesia, Shayne hanya menjumpainya saat agenda internasional saja.

Sedangkan ketika di Thailand, sehari-hari dia bakal berjumpa dengan kultur yang amat berbeda dengan pengalamannya sepanjang hayat di Benua Biru.

Itulah kerugian yang mungkin dialami Shayne Pattynama jika benar-benar bergabung dengan Buriram United.

Namun, keputusan pindah klub tentu tak hanya dilandasi pertimbangan teknis saja. Masih ada sejumlah faktor lain yang bisa saja menjadi pertimbangan penting bagi Shayne.

Meski begitu, tentu tak semua hal tentang kepindahan ke Asia, terutama Liga Thailand, bernilai negatif.

Buriram United punya fasilitas yang baik, stabil secara finansial, dan sering bermain di level Asia (AFC Champions League), yang bisa membuka peluang baru bagi Shayne.

Semua keputusan akhirnya kembali pada prioritas Shayne Pattynama, apakah ingin mengejar stabilitas, jam bermain reguler, atau tetap berjuang di jalur kompetisi Eropa yang lebih ketat namun menjanjikan secara prestise dan perkembangan karier.

Kontributor: Muh Faiz

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI